KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah (H), Selasa (11/4/2023).
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu optimistis sinergi antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan BI melalui GNPIP 2023 dapat menekan laju inflasi dan mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di wilayahnya.
“Nanti, pada Jumat (14/4/2023) ini, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) dan Pemkot Semarang akan menggelar pasar murah di alun-alun.” ucap wanita yang akrab disapa Mbak Ita itu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (12/4/2023).
“Kami akan instruksikan aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat untuk belanja di situ (pasar murah). Kami akan mendukung. Alhamdulillah ya, harga-harga bisa dikendalikan,” tambahnya.
Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Anjlok
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita menjelaskan, pihaknya telah menggelar Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) sejak beberapa waktu lalu di berbagai kecamatan.
Ia mengungkapkan, kegiatan Pak Rahman selaras dengan salah satu program yang ada di GNPIP 2023.
“Matur nuwun (terima kasih), (Pak Rahman) ini menjadi sebuah sistem. Jadi di 16 kecamatan Pemkot Semarang menjadi dirigen (pemimpin),” tutur (12/4/2023).
Untuk diketahui, terdapat tujuh program unggulan GNPIP 2023. Pertama, mendukung pelaksanaan kegiatan operasi pasar atau pasar murah atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kedua, menguatkan ketahanan strategi pangan. Ketiga, memperluas Kerja Sama Antar Daerah (KAD). Keempat, mendukung subsidi ongkos angkut, Kelima, meningkatkan pemanfaatan alsintan dan saprotan.
Baca juga: Contoh-contoh Penerapan TIK dalam Bidang Pendidikan
Keenam, menguatkan infrastruktur Teknologi, Informasi, Komunikasi (TIK), di antaranya neraca pangan daerah, serta menguatkan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga inflasi.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita mengatakan, jajarannya mengundang berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam Pak Rahman.
Adapun berbagai pihak yang dimaksud, yaitu Bulog, distributor daging, Badan Usaha Milik Petani (BUMP), dan Perusahaan Daerah (PD) Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jateng turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
“Mereka (partisipan) senang tidak harus menjual ke mana-mana tinggal datang (terus jualan) ke Pak Rahman di kecamatan-kecamatan, selesai,” imbuhnya.
Menurut wali kota perempuan pertama di ibu kota Jateng tersebut, BUMP Kota Semarang sudah tancap gas dan berkontribusi besar dalam menyukseskan gelaran Pak Rahman meski baru resmi berdiri selama dua bulan.
Baca juga: Pemkot Semarang Luncurkan BUMP, Plt Walkot Ita Harap Kesejahteraan Petani Meningkat
BUMP Kota Semarang, kata dia, juga telah melakukan kerja sama dengan banyak gabungan kelompok tani (gapoktan) dari berbagai kota dan kabupaten di Jateng untuk memproduksi hasil pertanian.
“Per minggu lalu BUMP kami sudah mendistribusikan 24 ton beras. Kami bekerja sama dengan gapoktan Kendal itu untuk ayam dan telur, (kemudian) Grobogan dan Demak itu beras dan bawang merah, (dan) dengan Kabupaten Semarang itu sayur-sayuran,” imbuh Mbak Ita.
Selain menggelar rangkaian Pak Rahman di 16 kecamatan, Pemkot Semarang juga akan menggelar pasar murah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro, Dinas Kesehatan (Dinkes), Balaikota Semarang, dan Kantor Kecamatan Tugu.
Mbak Ita berkomitmen, pihaknya akan terus menggelar pasar murah selama masih ada permintaan dari masyarakat.