Stunting di Kota Semarang Turun Jadi 10,9 Persen, BKKBN Apresiasi Kinerja Walkot Ita

Kompas.com - 13/02/2023, 19:46 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam Forum Rapat Kerja Daerah (Rakerda) program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Jateng 2023 yang diselenggarakan oleh BKKBN.
DOK. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam Forum Rapat Kerja Daerah (Rakerda) program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Jateng 2023 yang diselenggarakan oleh BKKBN.

KOMPAS.com - Kota Semarang berhasil menurunkan angka stunting hingga 10,9 persen. Penurunan ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang tersukses di Jawa Tengah (Jateng).

Atas capaian tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pun mendapat apresiasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, kegiatan penurunan angka stunting di Semarang tidak hanya soal pemberian makanan tambahan (PMT), tetapi secara menyeluruh.

“Kuncinya adalah perlu spirit bergerak bersama dan sinergi antarsektoral,” ujar wanita yang akrab disapa Ita tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Syamsuar Berharap Pencanangan PKK Bangga Kencana Dapat Tekan Kasus Stunting di Riau

Pernyataan itu disampaikan Ita dalam Forum Rapat Kerja Daerah (Rakerda) program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Jateng 2023 yang diselenggarakan oleh BKKBN.

Menurut Ita, terdapat tiga penyebab stunting yang saling beririsan.

Penyebab pertama, kata dia, karena gizi. Hal itu merupakan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Ketahanan Pangan.

Kedua, pola asuh. Dalam hal ini wilayahnya Dinas Pengendalian Penduduk (Disdalduk) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A)," imbuh Ita.

Penyebab ketiga, lanjut dia, adalah sanitasi lingkungan yang menjadi domain dinas infrastruktur, seperti Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Baca juga: Kaligawe Semarang Masih Direndam Banjir, DPU Buat Tanggul Sementara dan Tetap Kerahkan Pompa

Bagikan pengalaman dalam penurunan stunting

Pada kesempatan tersebut, Ita memperoleh kesempatan untuk memberikan best practice dan pengalamannya dalam penurunan angka stunting di hadapan 35 kota atau kabupaten di Jawa Tengah, Senin (13/2/2023).

Ia juga membeberkan pentingnya keterlibatan pengusaha melalui corporate social responsibility (CSR) dan komitmen dari kepala daerah untuk terjun langsung.

“Ini tidak bisa hanya Disdalduk atau dinkes saja, kepala daerah harus mandegani dan mengajak para pengusaha untuk ikut terlibat,” ucap Ita.

Menurutnya, program penurunan angka stunting juga memerlukan implementasi di lapangan dan inovasi.

Baca juga: Mahasiswa Unair Inovasi Brem Kulit Durian, Raih Medali Emas di Thailand

“Hal tersebut dilakukan dengan meminimalisir kegiatan, seperti sosialisasi-sosialisasi yang dinilai tidak efektif,” imbuh Ita.

Sejauh ini, Pemkot Semarang telah mengembangkan sejumlah inovasi, seperti Pelayanan Gizi dan Penyuluhan Kesehatan Anak Serta Remaja (Pelangi Nusantara), Rumah Gizi, hingga Semua Ikut Bergerak Bersama Menangani Stunting (SiBening).

Ita mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan program day care khusus stunting bernama Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta (Rumah Pelita).

“Kami menargetkan untuk ibu-ibu yang anaknya stunting karena pola asuh, yakni ibu-ibu pekerja,” tutur Ita.

Baca juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati untuk Mencegah Stunting pada Anak

Untuk pilot project, sebut dia, akan dimulai dari Kecamatan Semarang Barat. Selanjutnya akan dibangun di 47 kelurahan dengan sejumlah fasilitas, seperti pendampingan psikologis serta menu makan khusus bawah dua tahun bawah dua tahun (baduta) stunting.

Capaian Kota Semarang spektakuler

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Widwiono mengungkapkan bahwa capaian penurunan angka stunting di Kota Semarang hingga 10,9 persen adalah hal yang spektakuler.

“Saya tahu persis 10,9 persen ini tidak ujug-ujug (tiba-tiba). Hebatnya, Kota Semarang sudah jauh ke depan dengan melakukan kegiatan day care khusus untuk stunting,” ujarnya.

Baca juga: Meski Stunting Baru Turun 0,1 Persen, Kepala BKKBN Puji Penanganannya di Jawa Tengah

Senada dengan Widwiono, Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo mengatakan, Wali kota Semarang menunjukkan komitmen dengan berhasil membuat sejumlah program inovatif.

“Bu Wali (Ita) tidak hanya memberikan contoh best practices membuat menu makanan, tetapi juga membuat kebijakan yang luar biasa,” jelasnya.

Terkini Lainnya
Terima Bantuan Rp 3,1 Triliun, Pemkot Semarang Realisasikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terima Bantuan Rp 3,1 Triliun, Pemkot Semarang Realisasikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Semarang
Deteksi Dini Kesehatan Mental Pelajar, Pemkot Semarang dan RSWN Luncurkan Aplikasi Wongso Sultan Mataram
Deteksi Dini Kesehatan Mental Pelajar, Pemkot Semarang dan RSWN Luncurkan Aplikasi Wongso Sultan Mataram
Semarang
Mba Ita Pastikan Roda Pemerintahan Kota Semarang Berjalan Normal 
Mba Ita Pastikan Roda Pemerintahan Kota Semarang Berjalan Normal 
Semarang
Pertama Kali, Kota Semarang Jadi Juara Umum Jambore Pendidikan Kesetaraan Jateng
Pertama Kali, Kota Semarang Jadi Juara Umum Jambore Pendidikan Kesetaraan Jateng
Semarang
Beri Kemudahan Pedagang Urus NIB, Pemkot Semarang Luncurkan Program Bakul Segar
Beri Kemudahan Pedagang Urus NIB, Pemkot Semarang Luncurkan Program Bakul Segar
Semarang
Viral Anak-anak “Surfing”di Bendungan BKB, Mbak Ita Minta Masyarakat Tetap Waspada
Viral Anak-anak “Surfing”di Bendungan BKB, Mbak Ita Minta Masyarakat Tetap Waspada
Semarang
Sambut Presiden BEM Se-Indonesia, Mbak Ita Sebut Pemkot Semarang Siap Fasilitasi Kegiatan Mahasiswa
Sambut Presiden BEM Se-Indonesia, Mbak Ita Sebut Pemkot Semarang Siap Fasilitasi Kegiatan Mahasiswa
Semarang
Terkait Penganuliran Piagam pada PPDB, Mbak Ita Akan Komunikasi dengan Pemprov Jateng
Terkait Penganuliran Piagam pada PPDB, Mbak Ita Akan Komunikasi dengan Pemprov Jateng
Semarang
Pemkot Semarang Targetkan Jembatan Nogososro Rampung Akhir Oktober 2024
Pemkot Semarang Targetkan Jembatan Nogososro Rampung Akhir Oktober 2024
Semarang
Tingkatkan Derajat Kesehatan Murid, Pemkot Semarang Luncurkan Gerakan Sekolah Sehat
Tingkatkan Derajat Kesehatan Murid, Pemkot Semarang Luncurkan Gerakan Sekolah Sehat
Semarang
Lewat Program Gerbang Harapan, Mbak Ita Jadi Orangtua Asuh Anak Pasutri Tunanetra yang Tak Lolos PPDB SMA 
Lewat Program Gerbang Harapan, Mbak Ita Jadi Orangtua Asuh Anak Pasutri Tunanetra yang Tak Lolos PPDB SMA 
Semarang
Pembukaan Roadshow Bus KPK, Mbak Ita Sebut Pemberantasan Korupsi Jadi Tanggung Jawab Bersama
Pembukaan Roadshow Bus KPK, Mbak Ita Sebut Pemberantasan Korupsi Jadi Tanggung Jawab Bersama
Semarang
Kendalikan Inflasi dan Hilirisasi Daging, Pemkot Semarang dan Baznas Jateng Bangun RPHH
Kendalikan Inflasi dan Hilirisasi Daging, Pemkot Semarang dan Baznas Jateng Bangun RPHH
Semarang
Pemkot Semarang Siap Kolaborasi dengan Generasi Muda dalam Pembangunan Kota
Pemkot Semarang Siap Kolaborasi dengan Generasi Muda dalam Pembangunan Kota
Semarang
Manfaatkan Lahan Tidur Bekas Rob, Pemkot Semarang dan BRIN Tanam Padi Biosalin
Manfaatkan Lahan Tidur Bekas Rob, Pemkot Semarang dan BRIN Tanam Padi Biosalin
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke