KOMPAS.com – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu menggelar rapat koordinasi dengan Bupati Semarang guna mengantisipasi risiko banjir bandang di Kota Semarang. Utamanya, di wilayah Meteseh, Kecamatan Tembalang.
Plt Walkot Semarang yang akrab disapa Ita itu menjelaskan, langkah tersebut dilakukan mengingat Sungai Pluweh penyebab banjir di Rowosari dan Meteseh terletak di perbatasan wilayah Ungaran Timur dan Kota Semarang.
"Kami berharap, melalui koordinasi yang terjalin antara Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan Bupati Semarang, bencana banjir tidak terjadi lagi di kemudian hari," ujar Ita dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (8/1/2023).
Lebih lanjut Ita menambahkan, berbagai upaya penanganan banjir yang terjadi pada Jumat (6/1/2023) di Perum Dinar Indah, Meteseh, Tembalang, telah dilakukan secara intensif oleh Pemkot Semarang dengan dibantu segenap komponen masyarakat.
Baca juga: Pemkot Semarang Intensif Lakukan Pembersihan Lumpur di Lingkungan Terdampak Banjir
Selain membawa makanan siap saji, imbuh dia, Pemkot Semarang juga memberikan sembako untuk bahan memasak warga yang terdampak banjir.
“Ada pula bantuan selimut dan pakaian untuk warga," jelasnya.
Di samping itu, pihaknya juga bergerak cepat dengan meninjau langsung lokasi banjir di Rowosari. Ia juga mengunjungi warga Dinar Indah yang diungsikan ke Gedung Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Ketileng.
Ia memastikan kebutuhan warga yang mengungsi terpenuhi dan dapat beristirahat dengan nyaman.
Adapun di gedung diklat tersebut, pihaknya telah menyediakan posko kesehatan untuk menangani warga yang mengalami sakit.
“Kebutuhan yang masih kurang saat ini adalah pakaian bayi. Tadi sudah disalurkan pakaian, tetapi baru pakaian dewasa dan anak-anak. Untuk itu, kami akan mengirimkan (pakaian bayi) secepatnya. Selain itu, kami akan tambahkan pula kasur atau matras agar warga yang mengungsi di sini lebih nyaman," kata Ita.