Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang

Kompas.com - 08/05/2025, 20:00 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menghadiri diskusi terbuka  bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) di Tembalang, Semarang, Minggu (4/5/2025).
DOK. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menghadiri diskusi terbuka bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) di Tembalang, Semarang, Minggu (4/5/2025).

KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menghadiri diskusi terbuka bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) di Tembalang, Semarang, Minggu (4/5/2025).

Kehadiran Agustina merupakan bagian dari agenda membangun dialog konstruktif dengan generasi muda dan wadah penting bagi mahasiswa untuk menyampaikan pertanyaan, aspirasi, dan masukan terhadap pembangunan Kota Semarang ke depan.

“Ini membuktikan bahwa Undip hadir bukan sebagai pengamat, tetapi sebagai pelaku dalam narasi besar pembangunan bangsa,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (8/5/2025). 

Dalam sesi diskusi, sejumlah isu strategis diangkat mahasiswa, termasuk pengembangan budaya dan pariwisata dari Analisa, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip. 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Agustina menyampaikan komitmen mengembalikan kegiatan yang mengangkat narasi budaya lokal.

Baca juga: RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah

“Budaya adalah titik penting yang harus dikedepankan, harus ada simbol budaya apa yang kita angkat dan dikomunikasikan. Seperti dalam film Korea, kita juga harus serius mengangkat budaya secara detail dan terstruktur,” katanya.

Mahasiswa FIB lainnya, Randy, menyoroti minimnya transportasi publik ke wilayah Tembalang. Menjawab itu, Wali Kota menyampaikan bahwa keterbatasan armada menjadi kendala utama. 

“Sudah enam tahun belum ada pembelian bus baru. Semoga anggaran mencukupi atau bisa dicarikan mitra investor. Trayek ke Tembalang penting, dan perlu solusi sistemik dari titik-titik strategis seperti Patung Diponegoro,” jelas Agustina.

Isu lingkungan juga menjadi sorotan ganda. Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyoroti pencemaran logam berat akibat aktivitas industri. 

Menanggapi hal ini, Agustina menjelaskan bahwa penanganan lingkungan menjadi prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) baru. 

Baca juga: SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata

“Benar, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) belum cukup. Akan ada kajian besar untuk program aksi 2026, termasuk pengadaan alat ukur pencemaran dan inspeksi industri. Tahun ini juga terus ditambah area hijau melalui hutan kota,” tuturnya.

Agustina menegaskan, proses penganggaran membutuhkan waktu dan tahapan, tetapi aspirasi mahasiswa menjadi masukan berharga. 

Tagline pembangunan lima tahun ke depan adalah perekonomian maju, berkeadilan sosial, dan lestari. Maka dari itu, semua suara—termasuk dari mahasiswa—harus menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan,” ujarnya.

Pesan untuk mahasiswa Undip

Pada kesempatan itu, Agustina turut mengapresiasi atas peran aktif mahasiswa Undip dalam menyuarakan isu-isu keadilan, lingkungan, pendidikan, dan hak masyarakat dengan cara yang inspiratif.

Dia juga mengutip pidato Rektor Undip pada pelantikan BEM beberapa waktu lalu yang menyebutkan “genetik Undip adalah juara”. 

Baca juga: Pemkot Semarang Alihkan Anggaran untuk Beasiswa, Walkot Agustina: Pendidikan Harus Merata

Agustina mengamini hal itu dengan menyebut pernyataan tersebut bukan sekadar kutipan, melainkan jati diri yang mencerminkan keberanian, religiusitas, serta semangat untuk melawan ketidakadilan dan berpartisipasi aktif.

Agustina yang juga alumni Undip itu pun berbagi kisah tentang masa mudanya sebagai aktivis mahasiswa yang banyak memberi manfaat dan pengalaman baginya. 

Dari kampus Hayam Wuruk dan organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), ia belajar arti keberanian, kepekaan sosial, serta pentingnya dialektika dan pengambilan keputusan. 

"Organisasi bukan sekadar rapat dan proposal, tetapi jalan panjang yang penuh ketekunan dan ketabahan," ungkapnya.

Agustina juga ingin memastikan bahwa kebijakan kota ke depan benar-benar menjawab kebutuhan pemuda, termasuk mahasiswa. 

Sebagai wali kota perempuan, dia juga menegaskan pentingnya kepemimpinan yang bukan hanya hadir, tetapi membentuk arah dan menciptakan perubahan. 

Baca juga: Kota Semarang Raih Penghargaan dari Setara Institute, Walkot Agustina: Jadi Penyemangat Wujudkan Kota Inklusif

Selain forum itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga membuka ruang-ruang partisipasi melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pemuda, Musrenbang disabilitas, Musrenbang perempuan, dan Musrenbang pariwisata sebagai bentuk komitmen mewujudkan pembangunan yang inklusif.

Forum tersebut mencerminkan komitmen Pemkot Semarang dalam membangun kota yang inklusif, terbuka terhadap dialog, dan berbasis aspirasi warga, khususnya generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan.

 

Terkini Lainnya
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Semarang
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Semarang
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Semarang
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
Semarang
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
Semarang
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
Semarang
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
Semarang
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Semarang
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Semarang
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Semarang
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Semarang
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Semarang
Walkot Semarang Tegaskan Alokasi APBD di Kecamatan Tak Disunat, tapi Dialihkan untuk Hal Lebih Penting
Walkot Semarang Tegaskan Alokasi APBD di Kecamatan Tak Disunat, tapi Dialihkan untuk Hal Lebih Penting
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke