KOMPAS.com - Menguatkan komitmennya dalam upaya mewujudkan Kota Semarang bersih, Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti meluncurkan program Zero Waste berbasis masyarakat yang bertujuan mendorong gerakan pilah olah sampah, Sabtu (3/5/2025).
Hutan Kota Krobokan menjadi lokasi yang dipilih sebagai lokasi percontohan karena letaknya strategis dan komunitasnya aktif.
Agustina mengatakan, hal tersebut dilakukan guna mengikuti pepatah, "Bumi bukan warisan dari nenek moyang, melainkan titipan untuk anak cucu".
"Supaya saat kita sudah tidak ada di bumi ini (meninggal) anak cucu kita masih bisa menikmati bumi sama seperti kita. Jadi kalau bumi itu rusak berarti kita yang merusak karena kita menerima dalam keadaan baik,” ungkap Agustina melalui siaran persnya, Rabu (7/5/2025).
"Satukan Langkah Selamatkan Bumi" menjadi tema yang diusung dalam Program Zero Waste Hutan Kota Krobokan Berbasis Masyarakat.
Baca juga: Sidang Kasus Korupsi Mantan Wali Kota Semarang, Mbak Ita: Saya Tak Kenal Saksi
Kegiatan itu juga sejalan dengan salah satu program prioritas 100 hari Wali Kota Semarang, yaitu Semarang Bersih.
“Kalau kita mau merubah sebuah budaya (menerapkan zero waste), tidak bisa dilakukan serta merta tetapi harus sedikit demi sedikit. Pola perilaku penanganan sampah dimulai dari titik yang paling kecil yaitu saya (diri sendiri), baru keluarga dan seterusnya,” kata Agustina.
Peluncuran program Zero Waste itu mendapat tanggapan antusias dari warga Kelurahan Krobokan.
Warga merasa senang atas penunjukan Hutan Kota Krobokan sebagai lokasi percontohan. Selain edukasi pilah sampah, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penanaman bibit pohon dan penyaluran bantuan CSR dari berbagai perusahaan.
Agustina menjelaskan, Pemkot Semarang meminta agar hutan kota dijaga dengan baik. Ia mengizinkan jika hotan kota digunakan untuk kegiatan, tetapi harus tetap dijaga bersama.
Baca juga: Sidang Kasus Korupsi Mantan Wali Kota Semarang Ungkap Fakta Baru
“Jangan mengandalkan tenaga dari Pemkot Semarang karena ternyata secara anggaran itu sulit. Bersama-sama kita selesaikan, kita bersihkan hutan kota di Kelurahan Krobokan ini,” terang Agustina.
Adapun bantuan CSR yang disalurkan antara lain 2 unit becak sampah dari Hotel Grand Edge, 25 unit tong sampah pilah dua dari United Tractors, 50 unit tong sampah portable dari PT Bumi Palapa, dam 10 unit tong sampah portable dari PT Hino Cemaco.
Kemudian, penyerahan masing-masing 2 unit dropbox B3 dari 8 perusahaan lainnya (seperti PT Arah Environmental Indonesia, PT Wastec International, dan lainnya).
Ketua LPMK Kelurahan Krobokan Wardoyo pun mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Semarang yang telah mengadakan penanaman pohon dan program CSR.
“Baik itu becak sampah maupun pengadaan tempat-tempat sampah sehingga membuat warga Krobokan menjadi semangat untuk mewujudkan zero waste ini,” ujar Wardoyo.
Baca juga: Sidang Kasus Korupsi Mantan Wali Kota Semarang, Istilah Bos e Muncul, Siapa Dia?
Ia mengungkapkan, dalam program Zero Waste ini warga mengolah sampah dari rumah masing-masing sehingga jumlah sampah yang dibuang akan semakin diperkecil.
"Jadi di tempat pembuangan tidak (cepat) meluap-luap. Semoga Ibu wali kota terus mendukung program Zero Waste ini,” tandas Tutus Irawan ketua RT 12 Kelurahan Krobokan.