Wali Kota Hendi Optimis RS Wongsonegoro Bakal Berstandar Internasional

Kompas.com - 01/03/2019, 17:58 WIB
ADW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi optimis mampu mendorong Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro (RSWN) Kota Semarang menjadi rumah sakit negeri dengan standar internasional.

Menurut pria yang akrab disapa Hendi itu, hal tersebut dapat dicapai melalui peningkatan pelayanan, peralatan, serta fasilitas yang mendukung segala bentuk pelayanan medis.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun infrastruktur berupa gedung rawat jalan tiga lantai senilai Rp 99,132 miliar. Keberadaannya diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan serta kecepatan pelayanan di RSWN.

Lantai satu gedung tersebut akan digunakan untuk aktivitas perdagangan sebagai fasilitas publik. Sementara itu, lantai 2 akan digunakan buat 27 klinik rawat jalan dan lantai 3 akan dimanfaatkan sebagai area perkantoran, ruang serba guna, dan diklat.

Baca juga: Kembangkan Layanan Kesehatan Online, Wali Kota Hendi Jadi Inspirasi Kemenkes

Dengan berbagai langkah tersebut, Hendi optimis RSWN dapat mempertahankan predikat Lulus Paripurna sertifikat Akreditasi KARS versi 2012 ayng didapat pada 2016 lalu. Penilaian tersebut rutin digelar 3 tahun sekali ini.

Komitmen untuk pelayanan terbaik

Langkah Hendi untuk terus mendorong RSWN menjadi rumah sakit berstandar internasional merupakan salah satu wujud komitmen dirinya untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi warga Kota Semarang.

Hendi mengatakan, RSWN menjadi salah satu dari beberapa sektor kunci berjalannya program Universal Health Coverage (UHC) yang digagasnya. Adapun beberapa sektor tersebut, yaitu RSWN, Dinas Kesehatan Kota Semarang, serta BPJS Kesehatan.

UHC merupakan program yang menjamin seluruh masyarakat Kota Semarang untuk dapat berobat gratis. Program ini sudah berjalan sejak 1 November 2017 lalu.

Komitmen itu pun kembali ditekankan Hendi ketika menerima tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam rangka Survei Standart Nasional Arkreditasi Rumash Sakit, beberapa waktu lalu.

“Untuk bidang kesehatan, targetnya jelas bahwa tidak boleh ada warga Kota Semarang yang susah dalam berobat. Jangan sampai karena tidak ada duit, lalu tidak mendapatkan pelayanan kesehatan,” tegasnya.

Baca jugaPermudah Pelayanan Publik, Wali Kota Hendi Aplikasikan Smart City

Selain itu, menurut Hendi, pihaknya juga menekankan kepada seluruh jajaran pelayanan kesehatan di Kota Semarang untuk mengedepankan pelayanan kesehatan ketimbang administrasi.

Ini perlau, karena dia tidak ingin kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan turun akibat berjalannya program pengobatan gratis.

“Jangan administrasi dulu, tetapi rawat dan dilayani dulu,” imbuh Hendi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (01/03/2019).

Sementara itu, terkait langkah pemerataan pelayanan kesehatan, Hendi mendorong pula pembangunan RS baru tipe B di bekas lahan Puskesmas Mijen. Tujuannya, agar mampu mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga Kota Semarang wilayah barat.

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com