KOMPAS.com - Dalam rangka menghadapi masa kampanye pemilu yang jatuh pada 23 September 2018 hingga 13 April 2019, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat agar tetap menjaga suasana damai dan kondusif.
"Saya minta masyarakat dapat mempertahankan atmosfir positif selama tahap-tahap pemilu berlangsung. Jangan lupa juga untuk berpartisipasi secara maksimal dalam pemungutan suara dan menjadi pemilih yang cerdas. Pilihan boleh beda tetapi harus tetap cinta damai," ujarnya melalui siaran pers yang Kompas.com terima, Senin (24/9/2018).
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri (Kesbangpol) juga melakukan sejumlah upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
Beberapa di antaranya dengan melakukan pendidikan politik tatap muka langsung kepada kontestan pemilu (partai politik) serta masyarakat yang aktif berpolitik.
Rencananya, kegiatan tersebut akan dilakukan dengan sistem road show ke berbagai kecamatan sesuai dengan daerah pemilihan. Pendidikan politik ini juga akan diarahkan untuk mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan mengamalkan nilai religius, kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Di sisi lain, Pemkot Semarang juga akan melakukan edukasi ke publik melalui media televisi secara rutin setiap bulan. Hal ini untuk memberikan pemahaman secara utuh kepada masyarakat terhadap isu-isu aktual yang berkembang.
Lebih lanjut, kegiatan itu bertujuan untuk menetralisasi publikasi negatif yang tidak terkendali di media sosial seperti hoaks, fitnah, ujaran bernada provokatif, dan black campaign.
Terkait hal itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini menghimbau untuk tetap waspada terhadap segala isu di media sosial yang berpotensi bisa mengadu domba masyarakat
Selain memberikan edukasi, Pemkot Semarang juga menyiapkan sumber daya apabila sewaktu- waktu penyelenggara membutuhkan bantuan untuk kelancaran tahap-tahap pemilu.
Tak hanya itu, Pemkot pun akan melakukan pemetaan area jalan protokol yang dapat dipasang alat peraga kampanye dan menganalisa dinamika sosial politik sebagai bahan pengambilan kebijakan.