Hendrar Dorong Kepala Sekolah Atasi Tantangan Generasi Mileneal

Kompas.com - 12/07/2018, 14:32 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Wali Kota Semarang menghadiri halal bihalal para kepala sekolah di Kota Semarang, Rabu (11/7/2018)Dok. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang menghadiri halal bihalal para kepala sekolah di Kota Semarang, Rabu (11/7/2018)

KOMPAS.com - Tantangan mendidik generasi milenal sangat luar biasa tidak hanya bagi anak mudanya tetapi juga para guru dan kepala sekolah. Sinergi ketiga pihak dibutuhkan untuk menghasilkan generasi yang berkualitas.

Generasi milenal cenderung melindungi  dirinya sendiri, lebih suka ada di dalam sebuah kelompok kecil, pintar dan canggih karena semua informasi bisa didapatkan, serta memiliki daya kreasi yang luar biasa.

“Hal ini yang patut diperhatikan. Jika hal ini tidak diimbangi peran para guru dan Kepala Sekolah maka akan bisa terjadi gab knowledge dan gab informasi,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menghadiri halal bihalal dengan Keluarga Besar Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK se-Kota Semarang di Hotel Santika, Rabu (11/7/2018).

Tantangan selanjutnya adalah narkoba di kalangan generasi milenal dan tawuran pelajar yang butuh pendekatan khusus dan sanksi yang tegas untuk mengatasinya.

Baca juga: Pesan Jokowi untuk Milenial: Manfaatkan Medsos dengan Bijak

Untuk itu, para kepa sekolah harus menjalankan sanksi tegas untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut.

 Saya angkat jempol  yang dilakukan Kepala Sekolah SMA 1 yang dengan tegas mengeluarkan siswa-siswanya yang memukuli juniornya meskipun dia dibully ditolak LSM,” katanya.

Lebih jauh, sekitar 99 persen persoalan kriminal yang ditangani Polrestabes Semarang berawal dari minuman keras.

"Sama dengan narkoba juga begitu, pelajar yang tawuran yang tiba-tiba suka nekad di luar nalar kita adalah mereka pemakai narkoba,” ujarnya.

Zonasi untuk pemerataan pendidikan

Sementara ketika ditanya mengenai zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB), Hendrar Prihadi mengapresiasi kebijakan Pemerintah Pusat.

Sistem zonasi dalam PPDB ini dilakukan karena bisa menjadi salah satu upaya pemerataan mutu pendidkan siswa-siswi SD dan SMP.

Sistem zonasi, khususnya di Kota Semarang, berpotensi mengurangi problem kemacetan lalu lintas yang sering terjadi.

“Coba dibayangkan kalau warga Gunungpati bersama-sama menyekolahkan anaknya di SMP 3 wah lewatnya jalur yang panjang bisa menimbulkan kemacetan. Nah, kemudian dengan zonasi ini yang lebih luar biasa sekolah-sekolah ini kemampuan anaknya jadi merata. Tidak hanya yang pintar-pintar di SMP 2, SMP 3 tapi karena sistem zona yang pintar yang tinggal di Gunung Pati di SMP 24, begitu juga di Mijen,” ujarnya.

Baca juga: Sistem Zonasi di Jateng Tidak Bermasalah Kecuali SKTM

Kepala Dinas Pendidikan Semarang Bunyamin menambahkan, sistem zonasi berbasis tempat tinggal merupakan kebijakan pemerintah pusat baru yang baru dilaksanakan tahun ini berdasar Permendikbud Nomor 14 tahun 2018.

Tahun ini, sekolah inklusi bagi anak berkebutuhan khusus di Kota Semarang mulai dibuka. Dengan begitu, anak berkebutuhan khusus bisa bersekolah sama dengan anak-anak normal lainnya.

“Hal ini merupakan keberanian agar pendidikan untuk semua bisa dirasakan untuk anak-anak tanpa terkecuali” kata dia.

Terkini Lainnya
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Semarang
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Semarang
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Semarang
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Semarang
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Semarang
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Semarang
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Semarang
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Semarang
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Semarang
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Semarang
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Semarang
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Semarang
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke