SEMARANG, KOMPAS.com - Sekitar pukul 06.00 pagi, Rabu (13/12/2017), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berjalan kaki menyusuri daerah Lempongsari, Gajah mungkur, Kota Semarang. Warga pun tampak sudah bersiap di luar rumah masing-masing, pasalnya mereka sudah mengetahui kalau kampungnya akan kedatangan orang nomor satu di kota lumpia tersebut.
Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun tampak telaten menyambangi warga satu demi satu untuk menanyakan ada tidaknya permasalahan atau keluhan yang dirasakan.
Salah satunya adalah warga bernama Misbonyluth, yang mengatakan kepada Hendi jika dirinya baru saja terkena musibah longsor. Benar saja, rumahnya di RT 5 RW 1 Kelurahan Lempongsari tersebut terlihat tertimbun tanah akibat hujan deras yang melanda Kota Semarang beberapa hari lalu.
Merespons cepat, Hendi pun langsung memberikan bantuan sejumlah uang untuk rehabilitasi rumah. Tak hanya itu, dirinya pun meminta BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Semarang untuk memberikan bantuan.
Bukan kali pertama, kegiatan ngider kampung ini dilakukan Hendrar hampir setiap hari. Dirinya mengatakan bahwa saat ini sudah bukan lagi zamannya warga yang mendatangi pemerintah, tetapi pemerintah yang mendatangi warga.
"Kalau untuk sambat, warga harus datang ke kantor-kantor pemerintah dulu, harus ngisi buku tamu dulu, harus nunggu lagi dan seterusnya, pasti akan menyulitkan sekali, karena itu untuk mempermudah, kita yang ngider, kita yang keliling," jelas Hendi.
"Selain itu di Semarang juga ada jalur pelaporan online, namanya Lapor Hendi, bisa sms 'LaporHendi spasi Isi Aduan' ke 1708, atau lewat sosial media juga bisa, yang intinya ini untuk mempermudah warga," lanjut Hendi.
"Tapi kalau ingin tetap datang ke kantor bagaimana ? Silakan saya justru senang sekali, kantor dan rumah saya selalu dibuka untuk sedulur-sedulur", tambahnya.
Sebelum ini, Selasa (12/12/2017), Hendi juga ngider Kampung di Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. Di Kalipancur, dirinya disambati warga terkait kurang berfungsinya sistem drainase mengakibatkan adanya beberapa genangan saat terjadi hujan.
Mendengar hal tersebut, wali kota yang juga politis PDI Perjuangan ini pun langsung memeriksa sejumlah saluran, dan mendapati kesimpulan bahwa kapasitas tampung saluran tak mampu mengalirkan air dengan volume yang sangat besar akibat hujan deras beberapa hari ke belakang ini.
Dirinya pun langsung meminta Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang melakukan pembongkaran saluran tersebut untuk dibenahi. "Tadi saya minta ke sedulur-sedulur PU, targetnya satu minggu harus benar, karena hujan masih terus terjadi, jadi tidak bisa ditunda-tunda," tegas Hendi.