Penderita Kanker Juga Dijamin Berobat Gratis di Kota Semarang

Kompas.com - 05/12/2017, 17:43 WIB
Menurut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi jumlah penderita kanker di Kota Semarang mengalami pasang surut. Jika pada 2014 penderita kanker mencapai 1.157 kasus, pada 2015 berkurang menjadi 654 kasus.Kompas.com/Nazar Nurdin Menurut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi jumlah penderita kanker di Kota Semarang mengalami pasang surut. Jika pada 2014 penderita kanker mencapai 1.157 kasus, pada 2015 berkurang menjadi 654 kasus.

SEMARANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah berkomitmen menjadikan sektor kesehatan sebagai salah satu pilar pembangunan. Kesehatan menjadi satu kebijakan yang diambil dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, sektor kesehatan akan terus diperhatikan karena hal itu modal utama membangun sebuah kota. Ia tak ingin warganya yang sakit tidak mendapat tempat untuk dirawat.

Salah satu upaya fasilitasi yang telah dilaksanakan dengan program Universal Health Coverage (UHC) pada  November 2017 lalu di RSUD Wongsonegoro. Hanya berbekal KTP, seorang yang sakit dapat dirawat di rumah sakit milik pemerintah kota itu. Syaratnya, yag bersangkutan dirawat kelas 3.

Fasilitasi itu tak sampai di situ saja. Hendrar menegaskan bahwa program UHC dapat menampung warga yang menderita kanker. Salah satunya kanker payudara, yang akrab melanda para perempuan.

Hendrar mengungkapkan, jumlah penderita kanker di Kota Semarang mengalami pasang surut. Jika pada 2014 penderita kanker mencapai 1.157 kasus, pada 2015 berkurang menjadi 654 kasus. Namun, setahun berselang atau pada 2016, penderita kanker kembali meningkat hingga menjadi 749 kasus.

“Maka dari itu, ini perlu ada langkah solusi untuk mengurangi bersama-sama. Saya amat prihatin dengan kejadian ini,” kata Hendrar, di sela Seminar dan Talkshow Kanker Payudara di Gedung Balai Kota Semarang, Senin (4/12/2017) kemarin.

Hendrar pun menyiapkan solusi agar penyakit itu tidak bertambah parah. Caranya, memberi penanganan secara dini kepada mereka yang  terindikasi mengalami penyakit kanker.

Pencegahan secara dini, sambung dia, juga sebagai langkah pengobatan. Tentunya, para penderita dapat mengakses layanan kesehatan secara cuma-Cuma itu melalui program UHC.

“Minimal melakukan tindakan preventif dengan melakukan deteksi dini pemeriksaan payudara,” tambahnya.

Namun bagi mereka yang terlanjut dinyatakan sudah dalam stadium lanjut, pemerintah tetap memberikan fasilitas berobat, serta proses kemoterapi di rumah sakit kelas 3.

Dokter di RSUD Wongsonegoro Dr. Randita, Sp.B mengatakan, masyarakat perlu tahu soal tips singkat bagaimana megurangi resiko kanker payudara. Caranya dengan menerapkan langkah deteksi dini.

Pihak RSUD Semarang pun mempunyai istilah yang disebut “cerdik”, atau cek kesehatan secara berkala; menghindari asap rokok, diet gizi seimbang dilanjutkan dengan istirahat cukup dan mengelola stres.

Selain itu, untuk menghindari resiko kanker juga disarankan untuk mengkonsumsi serat buah dan sayur.

“Penuhi juga cukupan vitamin A dan D, lalu konsumsi kedelai pada wanita dewasa, dan lakukan aktivitas fisik,”  pungkasnya. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)

Terkini Lainnya
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Semarang
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Semarang
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Semarang
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Semarang
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Semarang
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Semarang
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Semarang
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Semarang
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Semarang
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Semarang
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Semarang
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Semarang
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke