KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro membagikan ratusan bendera merah putih kepada masyarakat yang sedang melintas di Jalan A H Nasution, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, Senin (31/07/2023).
Pembagian bendera tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 400.10.1/3358/POLPUM tanggal 20 Maret 2023. SE ini memginstruksikan semua pihak untuk mendukung Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Seluruh Indonesia.
Kegiatan tersebut dilaksanakan usai pencanangan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Seluruh Indonesia kepada masyarakat dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2023.
Baca juga: 10 Tempat Bersejarah di Yogyakarta untuk Merayakan HUT Kemerdekaan RI
Wakil Wali Kota Metro (Wawalkot) Qomaru Zaman berharap, pembagian bendera tersebut dapat menumbuhkan rasa semangat patriotisme dan nasionalisme.
“Hari ini, Senin (31/07/2023), Pemkot Metro membagikan ratusan lembar bendera untuk masyarakat. Kami berharap, bendera yang dibagikan dapat dikibarkan pada saat 17 Agustus untuk mengenang jasa pahlawan yang telah mendahului kita,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
Pasalnya, lanjut Qomaru, para pahlawan sudah berjuang mati-matian dengan taruhan nyawa. Oleh karena itu, rakyat yang masih hidup harus mengisi hari kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Aji Rela Ganti Profesi demi Jualan Atribut Kemerdekaan di Semarang, Sebulan Untung Rp 10 Juta
Sementara itu, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Rosita menjelaskan, bendera tersebut sudah disalurkan ke seluruh kecamatan di Kota Metro untuk dibagikan kepada masyarakat di wilayahnya.
“Kami juga sudah membagikannya ke seluruh kecamatan untuk disalurkan kembali kepada warga yang tinggal di kecamatan masing-masing,” ujarnya.
Pembagian Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih dilaksanakan dengan pemikiran bahwa bendera merah putih merupakan identitas, simbol, dan alat pemersatu masyarakat Indonesia.
Gerakan tersebut menggalang partisipasi masyarakat, baik secara pribadi, kelompok, organisasi kemasyarakatan, unsur pemerintah, maupun swasta.