KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Rumah Sakit (RS) Internasional Aspen Medical Hospital Depok akan membantu masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.
"Kami yakin proyek ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jabar dan memperkuat posisi Jabar sebagai daerah unggul dalam pelayanan kesehatan," ujar pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (21/6/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Kang Emil saat melakukan peletakan batu pertama untuk proyek pembangunan RS Internasional Aspen Medical Hospital di Shila at Sawangan, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jabar, Selasa (20/6/2023).
Baca juga: Pria Tewas di Depok, Polisi: Kemungkinan Jantung Kena Tusuk
Pembangunan RS internasional pertama itu dikerjakan melalui kerja sama PT Jasa Sarana sebagai salah satu BUMD (BUMD) Jabar dengan Sanusa Medika, joint venture perusahaan global asal Australia Aspen Medical dan Docta.
Dalam kesempatan tersebut, Kang Emil mengungkapkan, proyek pembangunan Aspen Medical Hospital Depok sangat penting karena akan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat Jabar.
"Rasio infrastruktur layanan kesehatan kita masih kurang seperti puskesmas dan rumah sakit yang masih sedikit," katanya.
Tak lupa, Kang Emil mengapresiasi Aspen Medical dan Sanusa Medika atas komitmen keduanya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Jabar.
Perlu diketahui, pembangunan Aspen Medical Hospital Depok merupakan inisiatif Kang Emil dalam mewujudkan visi mengubah layanan kesehatan di Jabar.
Baca juga: Soal Kelanjutan RUU Kesehatan, Jokowi: Itu Wilayahnya DPR
Pembangunan tersebut juga merupakan hasil nyata dari pertemuan antara Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Australia Anthony Norman Albanese saat acara Group of Twenty (G20) di Bali pada 2022.
“Salah satu tujuan utama dari kemitraan ini menurutnya adalah untuk mengkatalisasi pemulihan kesehatan dan ekonomi bagi warga Jabar,” jelas Kang Emil.
Lanjut ia menjelaskan, pada 2020, Aspen Medical dan Docta telah menandatangani kesepakatan untuk menginvestasikan 1 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 14 triliun di Indonesia dan bekerja sama dengan BUMD Jawa Barat PT Jasa Sarana mendirikan perusahaan joint venture Sanusa Media.
Melalui joint venture itu, kata Kang Emil, Sanusa Medika menargetkan akan membangun 23 RS dan 650 klinik kesehatan masyarakat di Jabar selama jangka waktu 20 tahun ke depan. Salah satunya adalah Aspen Medical Hospital Depok.
Baca juga: Mengenal Klinik Ekspor Bea Cukai
Sementara itu, CEO Sanusa Medika Andrew Rochford menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan fasilitas perawatan kesehatan yang lebih baik, terutama bagi mereka yang belum memiliki akses layanan kesehatan.
Pemenuhan fasilitas tersebut tentunya didukung oleh Aspen Medical, Docta, dan dan PT Jasa Sarana.
"Upaya yang kami lakukan mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan layanan kesehatan, penambahan tempat tidur RS, perluasan akses ke peralatan diagnostik, dan penyediaan layanan kesehatan dengan standar internasional," imbuh Andrew.
Baca juga: Cerita Mahasiswa UB Malang Buat Aplikasi Layanan Kesehatan Jiwa untuk Cegah Bunuh Diri
Ia menjelaskan, Aspen Medical Hospital Depok adalah rumah sakit umum (RSU) tipe B dengan sertifikasi standar internasional. RS dengan kapasitas 200 tempat tidur ini hadir dengan tujuan mengatasi kekurangan tempat tidur, terutama di wilayah Depok dan sekitarnya.
Rumah tersebut, kata Andrew, juga dilengkapi dengan unit-unit khusus seperti tempat tidur isolasi yang modern dan unit perawatan intensif.
“Aspen Medical Hospital Depok dirancang oleh ahli RS dari Belanda, yaitu Emerald Hospital Group, dengan konsep RS ramah lingkungan (green hospital) dan fasilitas bangunan modern yang mengadopsi teknologi terkini dalam industri perhotelan,” imbuhnya.
Tak kalah menarik, lanjut Andrew, Aspen Medical Hospital mengedepankan penggunaan energi yang ramah lingkungan dalam tata ruang dan sumber energi listriknya, sehingga dapat menjadi contoh bagi RS di Indonesia dalam penerapan teknologi di bidang perhotelan.
Sebagai informasi, kegiatan peletakan batu pertama tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri.