Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar

Kompas.com - 20/07/2023, 16:41 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) terus membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.

Hal tersebut dibuktikan dengan kenaikan jumlah debitur atau penerima manfaat sejak digulirkan pada 2018 hingga 2022.

Berdasarkan catatan Bank BJB, jumlah debitur Kredit BJB Mesra pada 2021 mencapai 6.720 orang. Program ini telah menjangkau 520 rumah ibadah dengan kredit yang disalurkan mencapai Rp 25,5 miliar.

Setahun berselang, jumlah debitur Kredit BJB Mesra mengalami peningkatan mencapai 15.096 orang. Adapun kredit yang disalurkan sekitar Rp 66,1 miliar dengan menjangkau lebih dari 1.259 rumah ibadah.

Baca juga: Dinilai Inkonsisten, Aturan Larangan Kampanye di Rumah Ibadah Digugat ke MK

Pemimpin Divisi Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bank BJB Denny Mulyadi mengatakan, program Kredit BJB Mesra hadir dari visi Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, yaitu Jabar Juara Lahir Batin. 

Ia mengatakan bahwa orang nomor satu di Jabar tersebut tidak ingin masyarakat hanya juara batin tetapi juga juara secara lahir. 

Denny menjelaskan bahwa singkatan dari Mesra awalnya adalah Masjid Sejahtera. Sebab, Gubernur Ridwan Kamil ingin masyarakat tidak hanya ibadah dan berdoa ke masjid, tetapi juga menumbuhkan ekonomi.

"Mesra berubah jadi (singkatan) masyarakat ekonomi sejahtera. Ini gagasan ide yang luar biasa bagaimana memikirkan masyarakat," katanya saat diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Siswa, Yuk Intip Teknologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pemimpin Divisi Kredit UMKM Bank BJB Denny Mulyadi dan Kepala Bidang Usaha Kecil pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat Ucup Yusuf saat diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) yang digelar PWI Pokja Gedung Sate di Kota Bandung, Kamis (20/7/2023). 
DOK. Humas Pemprov Jabar Pemimpin Divisi Kredit UMKM Bank BJB Denny Mulyadi dan Kepala Bidang Usaha Kecil pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat Ucup Yusuf saat diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) yang digelar PWI Pokja Gedung Sate di Kota Bandung, Kamis (20/7/2023).

Menanggapi ide brilian Gubernur Ridwan Kamil, ia mengungkapkan, pihaknya saat itu memberikan respons positif.

Apalagi, kata Denny, pria yang disapa Kang Emil itu notabene adalah pemilik saham melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

"Terlebih kredit ini menyasar para pelaku usaha di lingkungan rumah ibadah. Secara logika, (mereka dapat) beribadah dengan tenang dan khusyuk, ekonomi (tetap) terjamin. Jangan sampai ibadahnya tidak khusyuk karena memikirkan ekonomi," imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Denny menjelaskan, sasaran dari Kredit BJB Mesra adalah jemaah yang tercatat dan sering datang ke rumah ibadah.

Baca juga: Kemenag Akan Desain Ulang 3 Hal untuk Antisipasi Munculnya Persoalan Ibadah Haji Tahun Depan

Tidak hanya untuk jemaah masjid, kata dia, program itu juga menyasar seluruh jemaah gereja, wihara, kelenteng, dan sebagainya.

Lebih lanjut, Denny menuturkan, pengurus rumah ibadah dipilih karena tahu persis kondisi ekonomi para jemaahnya. Dengan demikian, orang-orang yang butuh bantuan bisa diketahui dengan pasti.

"Untuk mendapat sisi permodalan, proses mudah, bunga ringan, kami berusaha sesuai tema hari ini, bagaimana melepaskan jemaah dari bank-bank emok atau pinjaman online (pinjol)," ucapnya.

Lahir dari visi-misi futuristis Kang Emil

Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Kecil pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar Ucup Yusuf mengatakan, Kredit BJB Mesra hadir karena visi misi futuristis Kang Emil.

Baca juga: Berlanjutnya Tren Fashion Y2K dengan Warna Futuristik

"Jadi urusan dua-duanya harus bagus. Ini non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Bank BJB ada permodalan dari pihak ketiga. Awalnya Rp 5 juta, sekarang (kreditnya) meningkat Rp 10 juta," katanya.

Ucup menjelaskan, Kredit BJB Mesra hadir karena jumlah pengakses perbankan, terutama UMKM, terhitung masih sedikit.

Di samping itu, lebih dari 50 persen UMKM pernah mengakses bank emok maupun pinjol dengan bunga cukup besar.

"Menurut data BPS, UMKM Jabar memiliki kendala permodalan. Sekitar 1 juta lebih pelaku UMKM terjerat rentenir dan terancam jerat kemiskinan," tutur Ucup.

Baca juga: Sisa 1,5 Tahun, Pemerintah Kebut Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Pada kesempatan yang sama, salah satu pelaku UMKM dari Pangandaran Herni Hernawati mengaku, dirinya mengenal Kredit BJB Mesra ketika pandemi Covid-19 melanda.

Pada masa merebaknya wabah Covid-19, usaha Herni mengalami kemunduran.

"Setelah Covid-19 tidak punya modal, dikasih pinjaman sebesar Rp 5 juta. Usaha kami bangkit lagi sampai sekarang," katanya.

Herni mengatakan bahwa usaha yang dia jalankan saat ini adalah makanan ringan. Dengan usaha ini, ia mengaku, omzet dan laba yang didapat cukup untuk membiayai hidupnya.

"Sudah dua kali dapat pinjaman. Kami dibantu, dibina, dan didampingi oleh BJB," ucapnya.

Terkini Lainnya
Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

jawa barat
Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

jawa barat
Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

jawa barat
Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

jawa barat
Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

jawa barat
Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

jawa barat
Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

jawa barat
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com