KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi merespons fenomena viral anak-anak sekolah yang mempertaruhkan nyawa menyeberangi sungai demi menuntut ilmu.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan mengambil langkah serius dengan membangun lebih banyak jembatan baru di berbagai daerah.
"Banyaknya anak-anak sekolah yang menyeberang lewat sungai, jumlahnya puluhan di Jabar, bahkan bisa jadi ratusan yang memerlukan jembatan baru," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (26/8/2025).
Di sisi lain, gubernur yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi ( KDM) itu mengakui bahwa media sosial kini menjadi jembatan yang efektif untuk menyampaikan aspirasi.
Menurutnya, jika dulu anak-anak dan warga di pelosok tidak memiliki sarana untuk mengutarakan keluhan, kini mereka bisa bersuara lebih cepat. Terlebih, mereka telah mengalami masalah ini puluhan tahun.
Baca juga: Summarecon Renovasi Rumah dan Sekolah, KDM: Tamparan Keras untuk Pemerintah
"Dulu mereka tidak bisa speak up di media sosial. Hari ini mereka bisa menyampaikan usulan," katanya.
KDM memastikan, tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jabar telah melakukan pengecekan di lokasi-lokasi rawan. Ia juga menjanjikan, pembangunan jembatan akan menjadi prioritas.
"Tahun depan kita akan semakin banyak membangun jembatan-jembatan yang menghubungkan antarkampung, membebaskan anak-anak sekolah dari menyeberang sungai dengan berenang yang mengancam bahaya," jelasnya.
KDM berharap, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat terus terjalin untuk mewujudkan Jawa Barat yang lebih baik.
"Semoga kita semua bisa bekerja sama untuk mewujudkan Jabar istimewa, lemur diurus, kota ditata," harapnya.
Baca juga: Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata
Untuk diketahui, publik sebelumnya dibuat terenyuh dengan kisah anak-anak di Kampung Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Setiap hari, mereka harus berjibaku dengan derasnya arus Sungai Cikarang demi bisa bersekolah.
Salah satu fenomena itu terekam dalam laporan Video dari Tribun Pontianak yang menunjukkan akses satu-satunya berupa jembatan gantung telah hanyut akibat banjir bandang.
Oleh karenanya, anak-anak terpaksa menyeberang sungai dengan bantuan orangtua atau berenang.
Potret perjuangan itu kemudian viral di media sosial dan memantik simpati warganet sekaligus sorotan pemerintah.
Baca juga: Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim
Dengan adanya komitmen pembangunan jembatan baru dari Pemprov Jabar, anak-anak di pelosok daerah diharapkan tidak lagi harus mempertaruhkan keselamatan hanya untuk menggapai pendidikan.