KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ( Jabar), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), serta Harian Kompas sukses menggelar balap sepeda bertajuk Cycling de Jabar 2022 di Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (27/8/2022) hingga Minggu (28/8/2022). Event yang diikuti 100 pesepeda ini digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Jabar.
Titik start Cycling de Jabar 2022 ada di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi dengan titik finish di Pantai Barat Pangandaran.
Kegiatan balap dengan rute sepanjang 320 kilometer (km) itu terbagi menjadi dua etape. Pada etape pertama yang digelar Sabtu, peserta menempuh perjalanan sejauh 150 km dari jalur Pantai Palangpang di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, menuju Karang Putus, Cianjur.
Panitia memberikan tantangan kepada peserta untuk adu cepat dalam melintasi jalur menukik dan berkelok sepanjang 21 km.
Selain mendapat hadiah uang Rp 5 juta, pemenang tantangan tersebut juga mendapat gelar King of Mountain dan Queen of Mountain. Pemenang juga berhak mengenakan jersi polkadot dalam etape selanjutnya.
Adapun dua peserta yang memenangi tantangan tersebut, yakni Abdul Soleh dan Gita Widya Yunika.
Soleh yang pernah dua kali ikut pemusatan latihan nasional (pelatnas) bersepeda dan dua kali SEA Games mencatatkan waktu 42 menit 25 detik. Untuk peserta wanita, Gita yang kini masih tergabung dalam pelatnas bersepeda mencatatkan waktu 55 menit 2 detik.
Sementara itu, etape kedua yang digelar pada Minggu dimulai dari Rancabuaya, Garut, sampai Alun-alun Paamprokan, Kabupaten Pangandaran. Pada jalur sepanjang 168 km ini, panitia mengadakan intermediate sprint sejauh 1 kilometer di Ciheras, Cipatujah, Tasikmalaya.
Adu cepat di jalan lurus datar itu berlangsung mulai dari kilometer 74 hingga kilometer 75 dari Ranca Buaya, Garut.
Adapun peserta laki-laki yang mencatatkan waktu tercepat dalam etape kedua adalah Reinis Simanovskis asal Latvia. Anggota klub sepeda Manta Liberta ini menempuh sprint dalam 1 menit 38 detik. Untuk peserta perempuan, Gita kembali mencatatkan namanya sebagai yang paling cepat dengan waktu 1 menit 41 detik. Keduanya mendapatkan hadiah sebesar Rp 5 juta.
Race Director Cycling De Jabar 2022 Andi Sadruddin Rohadian mengatakan, Cycling de Jabar 2022 sebenarnya bersifat touring. Namun, keberadaan tanjakan yang dianggap cukup menantang dimanfaatkan oleh panitia untuk dijadikan tantangan untuk peserta.
Pesepeda yang bisa menyelesaikan jalur menanjak sejauh lebih dari 30 kilometer pada etape pertama akan dinobatkan sebagai King of Mountain dan Queen of Mountain.
Rohadian yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Perlombaan dan Perwasitan Federasi Triathlon Indonesia menjelaskan, terdapat lima skala tanjakan dalam balapan sepeda, dari 1 sampai 4 dan hors.
Adapun tanjakan yang dilalui peserta Cycling De Jabar disebut Rohadian masuk dalam skala 3 sampai 4. Untuk tanjakan skala hors, ada di etape Alpen yang biasa dilalui peserta Tour de France.
"Meski bukan yang terberat, tanjakan yang dilalui peserta Cycling De Jabar tergolong berat,” ujar Rohadian.
Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Barat Ferry Sofwan Arif mengatakan, Cycling De Jabar terlaksana atas kerja sama Pemprov Jabar dengan Bank BJB dan Kompas Gramedia Group. Antusiasme masyarakat dengan olahraga sepeda bisa dikolaborasikan dengan potensi eksotisme jalur selatan Jabar.
Menurutnya, Jabar bagian selatan mewakili semua potensi wisata di Jabar. Cycling de Jabar 2022 dapat menjadi pintu masuk pengembangan sport tourism, khususnya cycling.
Melalui ajang tersebut, semoga masyarakat semakin aware dengan potensi Jabar bagian selatan, mulai dari Sukabumi sampai Pangandaran," kata Ferry dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).
Hal senada juga diutarakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar. Menurutnya, Jabar bagian selatan memiliki potensi alam yang luar biasa.
Baca juga: Tanjakan Terjal di Selatan Jawa Jadi Daya Tarik Cycling De Jabar 2022
Selain pesepeda, para pengantar atau keluarganya pun dapat ikut menikmati berbagai spot wisata alam dan hidden gem sepanjang jalur selatan Jabar.
Walau memiliki keindahan alam, Benny menilai kawasan tersebut butuh perbaikan untuk memenuhi unsur 5A, yakni aksesibilitas, aktivitas, atraksi, akomodasi, dan amenitas.
Saat ini, pihaknya tengah berupaya supaya masyarakat di destinasi wisata tidak hanya sebagai penonton, tapi mereka juga menjadi pelaku industri pariwisata.
“Mudah-mudahan ajang Cycling de Jabar 2022 dapat dapat memberikan manfaat pada masyarakat di sana,” jelasnya.