KOMPAS.com - Pekan Imunisasi Dunia 2022 jatuh pada 16-22 April 2022. Momentum ini menjadi kesempatan baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan urgensi melakukan imunisasi rutin dan lengkap.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil saat menjadi pembicara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (22/4/2022).
"Terkait dengan kesehatan untuk anak, investasi penting dalam perkembangan tumbuh anak adalah melakukan imunisasi sejak kita tahu hari ini, lalu kemudian melakukannya," kata Atalia melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).
Pada kesempatan tersebut, Atalia juga membagikan cerita mengenai anak angkatnya, Arkana Aidan Misbach, yang rutin mengikuti program imunisasi selama dua setengah tahun terakhir.
Baca juga: GoTo Gandeng Pemprov Jawa Barat Lakukan Digitalisasi Pasar Tradisional
"Saat anak saya Arka datang, usianya 5 bulan, tampak sakit dan ternyata belum mendapatkan imunisasi. Sekarang (setelah) imunisasi lengkap, dia semakin sehat dan sangat aktif sekali. Jadi, ayah dan bunda jangan ragu, imunisasi itu aman dan menjadi hak anak untuk mendapatkan kesehatan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar Nina Susana Dewi menyampaikan bahwa Pekan Imunisasi Dunia menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan capaian imunisasi anak di Jabar.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Dinkes Jabar akan memulai fase pertama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada Mei 2022. Sementara, fase kedua akan dimulai sekitar Juli 2022.
Masyarakat yang tertinggal dalam hal imunisasi anak diharapkan dapat mengikuti program BIAN. Adapun jenis imunisasi anak yang akan diberikan adalah vaksin polio oral (OPV), inactive polio vaccine (IPV), polio suntik, polio tetes, dan DPT-HB-Hib (penta).
Baca juga: Jenis Vaksin untuk Imunisasi Wajib Anak Ditambah Kemenkes Mulai Mei 2022
Selain imunisasi anak, Dinkes Jabar juga akan menghadirkan rangkaian program untuk imunisasi campak dan rubela pada Agustus 2022. Pemerintah akan menetapkan beberapa titik lokasi imunisasi di tempat-tempat umum, seperti puskesmas, rumah sakit, dan sekolah.
"Pertama, kami akan melaksanakan campak rubela untuk anak umur 9-59 bulan dan tidak melihat status campak atau rubela (anak). Ini dilakukan untuk mencapai 95 persen imunisasi Jabar," jelas Nina.
Lebih lanjut, Nina menjelaskan, pihaknya juga akan melaksanakan imunisasi lengkap yang ditargetkan kepada anak usia 12-59 bulan.
"Imunisasi ini dilakukan bagi anak-anak yang belum (mendapatkan imunisasi) lengkap. (Target) imunisasi ini akan kami kejar supaya mencapai kekebalan kelompok sehingga anak Jabar sehat," ujar Nina.