KOMPAS.com – Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi kebanjiran rezeki di ajang MotoGP Seri ke-2 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) karena produk seprai dan handuknya laris terjual.
Hal itu terjadi berkat program One Pesantren One Product ( OPOP) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).
Kepala Dinas (Kadis) Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, memperkenalkan produk usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) Jabar ke pasar dunia di Mandalika terbilang sangat strategis.
“Acara MotoGP merupakan ajang internasional yang banyak dihadiri penonton dari dalam maupun luar negeri. Maka dari itu, handuk dan kaos yang merupakan produk dari pesantren Thariqul Jannah ludes terjual pada hari kedua. Selain itu produk tumbler bambu produksi dari MQ Art UMKM juga laris manis terjual dan diborong oleh perajin bambu NTB,” kata Kusmana dalam keterangan persnya, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Gandeng Perusahaan dari Denmark, Pemprov Jabar Rencanakan Pembangunan PLTB di Garut Selatan
Hal itu dikatakan oleh Kusmana di sela kunjungan kerja Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Pondok Pesantren (Ponpes) Pink 03, Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022).
Penanggung jawab Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi Farid Ukbah mengaku sangat beruntung karena mendapatkan bantuan OPOP dari Pemda Provinsi Jabar.
“Beruntung bisa mendapat bantuan Rp 500 juta pada 2021 dari OPOP. Karena itu juga membuat hampir semua produk handuk habis terjual saat pameran di Mandalika. Itu merupakan pameran yang paling berkesan,” kata Farid.
Farid menjelaskan, Pesantren Thariqul Jannah memiliki usaha pembuatan seprai dan handuk sejak tahun 2014.
Baca juga: Aplikasi Disentra Dukung Pemprov Jabar Cetak Wirausaha Guru dan Siswa SMK
Dengan adanya bantuan dan pelatihan dari Dinas KUK Jabar tahun 2021, santri-santri di pesantren mampu membuat beberapa produk baru seperti bed cover.
Berkat bantuan tersebut, produksi pesantren kini meningkat hingga 40 persen. Omzet yang didapat juga naik hingga 50 persen atau sekitar Rp 60 juta per bulan.
Dari bantuan yang didapat itu, Pesantren Thariqul Jannah akhirnya dapat membuat rumah produksi baru dan galeri produk sendiri.
Tak hanya itu saja, Farid menuturkan Pesantren Thariqul Jannah juga mulai mencoba untuk memproduksi produk baru.
Baca juga: Pemkot Depok Bakal Tagih Pemprov Jabar Soal Pembuangan Sampah ke TPPAS Lulut-Nambo
“Kami mulai mencoba menambah produk bantal, guling, dan piyama karena kami memiliki pusat pelatihan bagi santri dan masyarakat sekitar. Sehingga kami bisa mencoba memproduksi produk lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pelatihan manajemen yang diberikan melalui program OPOP sangat membantu.
Pasalnya, ia memperoleh banyak ilmu baru terutama dalam mengelola perusahaan secara profesional walaupun hanya berada di lingkungan pesantren.
“OPOP sangat memberikan pencerahan. Sebab, melalui OPOP ini diberikan pelatihan bagaimana mengurus izin, sertifikat halal, hingga mengurus Standar Nasional Indonesia (SNI),” katanya.
Baca juga: Anak dari Korban Herry Wirawan Akan Dirawat Pemprov Jabar, Ini Kata Ridwan Kamil
Dari pelatihan tersebut, pesantren kini melek terhadap manajemen perusahaan dan bahkan sudah bisa membuat laporan keuangan yang baik.
“Walaupun persaingan juga semakin ketat, tapi kita tidak menyerah dan akan terus belajar. Seperti sekarang ini, kami sedang belajar bagaimana penjualan online,” jelasnya.
Sebagai informasi, Pesantren Thariqul Jannah yang berlokasi di Jalan Horison, Kota Bekasi itu menjadi salah satu dari pesantren juara yang mendapatkan bantuan dari Pemprov Jabar.
Pesantren yang kini memiliki lebih dari 100 orang santri duafa dan lansia produktif ini mendapatkan bantuan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar untuk ikut berpameran di ajang MotoGP Mandalika.