KOMPAS.com - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) sukses menggelar program Samsat Sore (Samsore) secara serentak di wilayah Bandung Raya, Sabtu (9/4/2022).
Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik mengatakan, Samsore dilaksanakan untuk memudahkan masyarakat membayar pajak di luar jam kerja dan akhir pekan. Selain itu, layanan baru dibuka pada sore hari agar bersamaan dengan momen ngabuburit.
Layanan Samsore pun disambut antusias oleh masyarakat sekitar. Diketahui, jumlah transaksi pajak yang terkumpul lewat program ini mencapai Rp 300 juta dalam kurun waktu tiga jam.
"Samsore pelaksanaannya di alun-alun (Kota Bandung), Sumedang, Rancaekek, Soreang, Bandung Timur, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan Cimahi. Di alun-alun Bandung ini kita dapatkan sekitar Rp 82 juta," ungkap Dedi melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (10/4/2022).
Baca juga: Dapat Respons Baik, Program Samsore Selama Ramadhan Diperluas Hingga Bandung Raya dan Bodebek
Dalam pelaksanaan program Samsore, Bapenda Jabar bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kepolisian Daerah (Polda) Jabar, Jasa Raharja, Bank BJB, Bapenda Kota Bandung, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, dan Kejaksaan Tinggi Jabar.
Menurut Dedi, prinsip kolaborasi merupakan salah satu faktor penting dalam menyukseskan layanan Samsore.
"Kolaborasi juga penting. Tidak harus banyak kompetisi, tetapi harus membangun bagaimana posisi sekarang ekonomi harus bangkit. Di Samsore (juga) ada unsur hiburan dari seniman untuk memberikan ruang atraksi," terang Dedi.
Sementara itu, pada pelaksanaan Samsore di alun-alun Kota Bandung, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil turut hadir membagikan ribuan paket makanan untuk masyarakat.
Baca juga: Cara Bayar Pajak Tahunan Mobil dan Motor Secara Online Lewat Aplikasi SIGNAL
Ia juga mengapresiasi pelaksanaan Samsore yang disertai kegiatan berbagi. Menurutnya, kegiatan tersebut bisa lebih efektif dalam membangun hubungan, menjalin komunikasi, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat.
"Ada 1.000 paket makanan yang dibagikan kepada masyarakat sekitar khususnya di wilayah alun-alun Kota Bandung. Minggu depan (paket makanan juga akan dibagikan) di Kota Bekasi dan wilayah lain. Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat, termasuk dinas lain," jelas Atalia.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, layanan Samsore sambil ngabuburit bersama dapat menjadi pendekatan yang baik untuk memberikan edukasi soal bayar pajak kepada masyarakat umum.
"Kadang, ada masyarakat yang tidak tahu (cara) membayar pajak, bukan tidak mau. Jika informasi mengenai pajak dilakukan sambil berbagi, maka masyarakat akan merasa dekat dengan teman-teman di Bapenda atau Samsat," pungkasnya.
Baca juga: Resmikan Pasar Rakyat Jabar Juara di Depok, RK Juga Luncurkan Aplikasi Pemesanan Minyak Goreng
Selain layanan Samsore, Bapenda Jabar juga telah melakukan beberapa kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengedukasi soal pajak sekaligus membangun ekonomi masyarakat Jawa Barat, termasuk Kota Bandung.
Salah satunya adalah kerja sama yang dilakukan dengan perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor dan komunitas showroom motor bekas (mokas). Kerja sama ini menghasilkan kegiatan Ekspo Mokas.
Acara yang digelar di Ciateul, Bandung, tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan penjualan mokas sekaligus menghimpun pajak. Tercatat, ada 150 mokas yang terjual cash dan 75 mokas terjual secara kredit.
"Alhamdulillah, 32 komunitas showroom mokas yang ada di Ciateul, Bandung, ini berkolaborasi dengan Bapenda dan stakeholder lainnya. Kami memberikan edukasi dan layanan (pajak). Saya mendapat laporan penjualannya dalam sepekan ini cukup bagus. Berarti ini kolaborasi yang kita bangun sudah sangat pas," kata Dedi.
Ia pun menekankan, optimisme dalam membangun kembali ekonomi Jabar harus terus dipertahankan agar target yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bisa terealisasi.
"Kita harus optimistis. Apalagi, pandemi Covid-19 tingkat kedaruratannya menurun. Dalam setahun, target pendapatan di angka Rp 20 triliunan," jelas Dedi.