Atalia Ridwan Kamil Paparkan Langkah Strategis Turunkan Stunting di Jabar

Kompas.com - 29/12/2021, 18:45 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Bunda Genre Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil saat dikukuhkan sebagai Duta Penurunan Stunting Provinsi Jabar oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo di Hotel Aston, Kota Bandung, Senin (27/12/2021). 
DOK. Humas Pemprov Jabar Bunda Genre Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil saat dikukuhkan sebagai Duta Penurunan Stunting Provinsi Jabar oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo di Hotel Aston, Kota Bandung, Senin (27/12/2021).

 

KOMPAS.com – Bunda Genre Provinsi Jawa Barat ( Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil memaparkan beberapa tugasnya sebagai Duta Penurunan Stunting.

Salah satu tugas tersebut yaitu menyosialisasikan pembekalan dan pengetesan kesehatan kepada calon pengantin. Sebab, sosialisasi menjadi bagian terpenting dalam mencegah stunting dari hulu.

"Satu hal yang sangat menarik adalah bagaimana kami mendorong agar upaya penurunan stunting itu dimulai dari hulu dan memberikan pembekalan kepada calon pengantin. Hal ini agar mereka betul-betul bisa menjadi calon pengantin yang sehat," ujar Atalia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat dikukuhkan sebagai Duta Penurunan Stunting Provinsi Jabar oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo di Hotel Aston, Bandung, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Boyolali Jadi Pencontohan Nasional Pengendalian Angka Stunting

Selain Atalia, Bunda Genre di 27 kabupaten dan kota di Jabar juga dikukuhkan sebagai Duta Penurunan Stunting. Pengukuhan ini bertujuan untuk mengakselerasi penyuluhan kepada ibu-ibu di tingkat kecamatan sampai kelurahan dan desa mengenai bahaya stunting.

"Pengukuhan itu juga karena adanya data stunting di Jabar yang masih harus kami perjuangkan bersama," ucapnya.

Menurut Atalia, calon pengantin harus mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan selama tiga bulan pranikah.

Tak hanya pemeriksaan kesehatan dan pendampingan, kata dia, calon pengantin juga harus mendapat bimbingan pernikahan dengan materi pencegahan stunting.

Baca juga: Menteri PPPA: Pengasuhan Anak Kunci Utama Pencegahan Stunting

"Pada saat mereka akan melakukan pernikahan akan dicek dulu terkait riwayat penyakit. Apakah mereka anemia atau mungkin dari pihak perempuan memiliki lingkar lengan kurang dari 23,5 centimeter (cm)," imbuh Atalia.

Sebab, lanjut dia, riwayat sakit dan bentuk fisik akan menjadi suatu hal yang mempengaruhi tumbuh kembang janin ketika nanti ada dalam kandungan.

Sebagai informasi, dalam mencegah stunting, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui perwakilan BKKBN Jabar telah bekerja sama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag). 

Dari kerjasama itu, diharapkan setiap calon pengantin yang diperkirakan berjumlah hingga 6.000 per tahun bisa mendapatkan edukasi pranikah secara maksimal.

Baca juga: Roro Fitria dan Andre Irawan Sudah Jalani Bimbingan Pranikah

"Sosialisasi melalui kerja sama ini memang penting sekali untuk didorong bersama-sama. Sebab, 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) menjadi satu hal yang sangat memengaruhi," kata Atalia.

Lebih lanjut, ia berharap, pengecekan sejak dini tersebut dapat memproteksi anak-anak generasi penerus bangsa.

“Pada saat kami memberikan pembekalan kepada para calon pengantin. Hal ini bisa meminimalisasi jumlah stunting bahkan zero new stunting di Jabar pada 2023," imbuh Atalia.

Untuk diketahui, berdasarkan data BKKBN Pusat, angka stunting di Jabar mengalami penurunan dari 31,1 persen pada 2018-2019 menjadi 24,5 persen.

Baca juga: Eri Cahyadi Targetkan Surabaya Bebas Stunting Awal Tahun 2022, Ini Langkahnya

Harapan Kepala BKKBN

Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo berharap, kehadiran Duta Penurunan Stunting di Jabar mampu menjadi lokomotif untuk menyebarkan informasi ke pelosok daerah terkait upaya pencegahan stunting.

"Mereka ini Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di kabupaten dan kota, tokoh masyarakat. Jadi, harapan saya di daerahnya menjadi perwakilan ketua tim percepatan stunting," katanya.

Oleh karena itu, Hasto meminta Duta Stunting di 27 kabupaten dan kota se-Jabar untuk membentuk tim di desa atau kelurahan. Tim ini nantinya diisi oleh dua orang sebagai Duta Genre dalam menjembatani informasi seputar pencegahan stunting.

"Bunda Genre akan memimpin PKK yang ada di desa untuk care terhadap stunting. Saya akan beri pekerjaan rumah supaya mengangkat Duta Genre per desa dengan anggota masing-masing laki-laki dan perempuan," ucapnya.

Baca juga: Targetkan Surabaya Zero Stunting dalam 3 Bulan, Wali Kota Blusukan ke Perkampungan

Terkait kerja sama BKKBN Jabar dan Kemenag Jabar, Hasto berharap kolaborasi itu bisa menjadi solusi dalam memberikan pengawasan pencegahan stunting.

Pencegahan tersebut, kata dia dengan mengedukasi sekaligus memeriksa kondisi calon pengantin.

“Makanya, kami hadirkan Kepala Kanwil Kemenag dan BKKBN itu tujuannya ingin mewajibkan secara bertahap dan menjadi kewajiban semua calon pengantin atau yang ingin menikah untuk diperiksa tiga bulan sebelumnya," imbuh Hasto.

 

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke