KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjumpai kerabat ahli waris Cut Nyak Dhien di Museum Rumah Cut Nyak Dhien, Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Senin (27/12/2021).
Kedatangan pria yang akrab disapa Kang Emil itu disambut langsung oleh keturunan Cut Nyak Dhien. Ia bahkan memberikan bantuan sebagai rasa persaudaraan daerah.
"Saya menjumpai kerabat ahli waris dari Cut Nyak Dhien kemudian menitipkan bantuan sebagai rasa persaudaraan," katanya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (28/12/2021).
Pada kesempatan tersebut, Kang Emil menjelaskan, masyarakat Jabar memiliki ikatan erat dengan masyarakat Aceh dari berbagai multidimensi, termasuk Museum Tsunami.
Baca juga: Cerita Ridwan Kamil Teteskan Air Mata Saat Mendesain Museum Tsunami Aceh
Menurutnya, adanya makam Cut Nyak Dhien di Kabupaten Sumedang menjadi bukti bahwa pahlawan perempuan Indonesia itu tidak hanya berjuang untuk rakyat Aceh, tetapi juga untuk rakyat Jabar.
Kecintaan masyarakat Jabar kepada sosok Pahlawan Nasional dari Tanah Rencong itu terwujud dalam empat nama terhormat.
"Beliau punya empat nama di masyarakat Jabar, yaitu Ibu Nyak Dhien, Ibu Ratu sebagai penghormatan tertinggi, Ibu Suci karena rajin dan teladan mengajarkan agama, dan Ibu Prabu," imbuh Kang Emil.
Sebelum melakukan kunjungan kerja ke Aceh, dia lebih dulu menyempatkan berziarah ke makam Cut Nyak Dhien di Sumedang. Kondisi makam ini nampak terpelihara dengan baik sampai sekarang.
Baca juga: Menilik Kembali Heroisme Cut Nyak Dhien lewat Mahakarya Eros Djarot
"Minggu lalu, saya berziarah ke makam Cut Nyak Dhien di Sumedang yang kami muliakan, pelihara, dan selalu direnovasi. Kini, tempat itu menjadi tempat terhormat di masyarakat Jabar," ucap Kang Emil.
Terkait pertemuan tersebut, Kang Emil berniat mengundang kerabat ahli waris Cut Nyak Dhien untuk mengunjungi makam leluhur mereka.
Sebab, kata dia, sebagian dari ahli waris Cut Nyak Dhien belum pernah mengunjungi makam leluhur mereka.
“Jadi, mungkin pada 2022 kami undang ke Sumedang," ujar Kang Emil.