KOMPAS.com – Bunda Asuh Disabilitas Jawa Barat ( Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil melaporkan, berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar, saat ini terdapat 271.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) penyandang disabilitas di Jabar.
Hal itu disampaikan Atalia saat menghadiri acara Pemberdayaan UKM Penyandang Disabilitas bersama Staf Khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, Kamis (23/12/2021).
“Semua berhak memiliki kesempatan yang sama, semua bisa sukses berkarier, termasuk juga para penyandang disabilitas,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/12/2021).
Atalia mengaku ikut senang menyaksikan para penyandang disabilitas semangat berinovasi dan mempromosikan produknya.
Baca juga: BP Jamsostek Catat Jumlah Peserta Aktif Sektor UMKM Capai 10,5 Juta
“Setiap orang berhak bahagia melalui kemandirian ekonominya, karena rezeki itu harus dijemput,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, Atalia mengapresiasi Angkie yang dinilai intens memotivasi para pelaku UMKM penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, terutama Provinsi Jabar.
“Saya bangga terhadap Bu Angkie yang bisa menjadi teladan bagi kita semua (untuk memotivasi para pelaku UMKM penyandang disabilitas),” ucap Atalia.
Menanggapi hal tersebut, Angkie turut mengapresiasi gebrakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam memberikan pelayanan maksimal untuk mewujudkan ekonomi inklusif bagi para penyandang disabilitas.
Baca juga: Dorong Pembiayaan UMKM, Wapres Resmikan Bank Wakaf Mikro di Metro Lampung
“Jabar ini berhasil membuktikan, mewujudkan ekonomi inklusivitas dan membentuk itu dimulai dari kita,” tuturnya.
Angkie juga memberi motivasi kepada para pelaku UMKM penyandang disabilitas agar selalu semangat dalam berkarya.
“Teman-teman jangan patah semangat. Bentuk kita hadir itu, kita peduli dan perhatian di setiap program pemerintah terhadap disabilitas,” katanya.
Ia berpesan, agar pelaku UMKM penyandang disabilitas turut beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hal itu dilakukan dengan cara mempromosikan dan memasarkan produk secara digital.
“Transformasi digital itu penting bagi pelaku UMKM disabilitas agar adaptif dalam mengakselerasi teknologi,” pesannya.