KOMPAS.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) menargetkan digitalisasi 270 pasar yang ada di Jabar.
Kepala Disperindag Jabar Moh Arifin Soedjayana mengatakan, saat ini total ada 1.315 pasar di Jabar. Namun, dari jumlah ini, masih banyak yang belum masuk digitalisasi.
"Pasar milik Pemda dan desa akan diupayakan jadi pasar digital. Minimal pasar pemerintah daerah (pemda) dulu yang ada di 27 kabupaten atau kota,” kata Arifin, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (17/11/2021).
Untuk itu, kata dia, Disperindag Jabar menargetkan setidaknya ada sepuluh pasar di 27 kabupaten atau kota untuk dijadikan pasar digital.
Baca juga: Korupsi Dana BOS Senilai Rp 8 Miliar untuk Madrasah di Jabar, Satu Orang Ditetapkan Tersangka
“Totalnya ada 270 pasar yang dicanangkan untuk jadi pasar digital pada 2023,” tuturnya.
Arifin menjelaskan, pihaknya saat ini terus mendorong semua pasar milik pemda agar bisa berekspansi ke digital.
"Di 27 kota atau kabupaten belum semua ada pasar digital. Karena baru di dua daerah, yakni Purwakarta dan Cimahi yang sudah ada pasar digitalnya," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan program unggulan untuk sektor industri dan perdagangan. Beberapa di antaranya adalah pasar juar, logistik juara, dan industri juara.
Dalam mewujudkan pasar juara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah melaksanakan berbagai kegiatan prioritas, salah satunya pengembangan keahlian untuk para pengelola dan pedagang pasar.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 16 November 2021
Kemudian, ada revitalisasi pasar rakyat di kabupaten atau kota, sertifikasi pasar rakyat dengan standar nasional Indonesia (SNI), pengelola Organisasi Standarisasi Internasional (ISO), pembangunan pusat distribusi provinsi, serta integrasi unggulan Jawa Barat.
“Berbagai upaya yang dilakukan ini diharapkan pada tahun 2023 tercapainya program pasar juara dan logistik juara,” kata Arifin.
Dengan adanya pasar digital, diharapkan aka nada peningkatan pelayanan pemanfaatan inovasi dan teknologi di seluruh pasar rakyat di Jabar.
“Sekaligus menjadi bukti nyata sinergitas pemerintah, perbankan, dan masyarakat agar tercipta ekosistem ketahanan ekonomi pasar rakyat Jabar,” harap Arifin.
Baca juga: Ini Alasan Polda Jabar Tetapkan Valencya Jadi Tersangka KDRT, Usai Dilaporkan Omeli Suami Mabuk
Sebagai informasi, pasar juara merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan pasar yang berstandar nasional indonesia (SNI) 8152:2021, yaitu pasar rakyat yang mengutamakan faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan bagi pedagang maupun konsumen.
Sampai dengan tahun 2020, di Jawa Barat telah terdapat tiga pasar yang dengan SNI, yaitu Pasar Atas Kota Cimahi, Pasar Cipanas Kabupaten Cianjur dan Pasar Gunung Sari Kota Cirebon.
Adapun tahun ini, terdapat pendampingan menuju pasar rakyat dengan SNI 8152:2021, yakni Pasar Cisalak Kota Depok dan Pasar Gunung Batu Kota Bogor.