KOMPAS.com – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat ( Jabar) Noneng Komara mengatakan, realisasi investasi wilayah Jabar sepanjang Januari-September 2021 berhasil memberikan kontribusi sebesar 16,3 persen terhadap realisasi investasi nasional.
"Berdasarkan data realisasi investasi (Penanaman Modal Asing) PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN) Januari-September 2021, terdapat sejumlah sektor yang menduduki realisasi investasi tertinggi di Jabar," kata Noneng, dikutip dari keterangan pers resminya, Minggu (14/11/2021).
Sektor tersebut, lanjut dia, antara lain perumahan dan kawasan industri dan perkantoran sebesar 25 persen, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi sebesar 15 persen, serta transportasi, gudang, dan komunikasi sebesar 11 persen.
Sementara itu, jumlah proyek yang direalisasikan sebesar 23.749 proyek. Jumlah ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 77,42 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020, yakni 13.386 proyek.
“ Realisasi PMA itu mengalami kenaikan sebesar 21,59 persen dan PMDN naik sebesar 28,01 persen. Kami terus berupaya untuk mempromosikan potensi investasi agar tidak terhalang oleh pandemi Covid-19,” kata Noneng.
Ia melanjutkan, meski banyak upaya promosi dan sosialisasi dilakukan secara daring, Gubernur Jabar Ridwan Kamil terus hadir dalam upaya-upaya promosi investasi yang melibatkan investor luar.
Hal tersebut merupakan salah satu upaya yang baik untuk mendorong investasi di wilayah Jabar.
Adapun angka realisasi investasi dari PMA dan PMDN mencapai Rp107,23 triliun.
“Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 20,90 triliun dari dari realisasi periode yang sama pada 2020. Angka ini telah mencapai 84,21 persen dari target yang ditetapkan oleh BKPM sebesar Rp127,34 triliun,” ungkap Noneng.
Ia melanjutkan, capaian itu bukan semata persoalan posisi pertama realisasi investasi Jabar di nasional, namun investasi PMA dan PMDN ini juga akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan.
“Peningkatan PMA sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara, PMDN berperan terhadap penyerapan tenaga kerja. Artinya, investasi memiliki andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi triwulan secara year-on-year (yoy),” papar Noneng.
Menurutnya, PMDN di Jabar mampu berkontribusi maksimal dalam penyerapan tenaga kerja hingga 31.691 orang. PMDN sendiri berhasil merealisasikan investasinya hingga Rp 45,3 triliun atau meningkat Rp 9,9 triliun dibanding periode yang sama pada 2020.
“Lokasi yang paling besar menyerap tenaga kerja PMDN di Jabar adalah Kabupaten Bogor dengan 5.586 orang atau 17,63 persen. Untuk PMA, penyerapan tenaga kerja terbesar dari Kabupaten Bekasi, yaitu 15.141 orang atau 27,00 persen,” tuturnya.
Adapun realisasi investasi terbesar dari PMDN terbesar beberapa di antaranya dilakukan oleh PT Mahkota Permata Perdana, Jasa Marga Japek Selatan, dan Adhi Commuter Properti.
Sementara itu, perusahaan dengan realisasi PMA terbesar berasal dari Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, PT Kereta Cepat Indonesia China, dan Amazon Data Services Indonesia.