KOMPAS.com – Financial technology (fintech) merupakan sebuah inovasi pada industri jasa keuangan dengan memanfaatkan penggunaan teknologi.
Keberadaan fintech diklaim memiliki potensi besar untuk mengubah kedudukan sosial bagi masyarakat menengah ke bawah secara ekonomi.
Oleh karenanya, Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil meminta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) agar terus beradaptasi dengan sistem keuangan masa depan.
Salah satu wujud dari permintaan itu, kata dia, dengan menciptakan fintech yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Kemenkominfo Imbau Fintech Pakai Layanan Tanda Tangan Digital yang Diakui Pemerintah
“Saya titip tolong dikaji oleh orang BJB tentang sistem keuangan di masa yang akan datang. Hal ini termasuk mengembangkan fintech, seperti bjb DIGI,” ujar Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/7/2021).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat pembukaan Business Review BJB Semester I Tahun 2021 dan Executive Workshop 2021 secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (26/7/2021).
Menurut Kang Emil, sebuah lembaga terutama jasa keuangan harus dapat beradaptasi pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Lembaga keuangan juga harus mulai mempersiapkan kehidupan di masa depan. Oleh karena itu, organisasi diwajibkan dapat beradaptasi di masa kini hingga masa mendatang,” katanya.
Baca juga: Neobank di Indonesia Menjadi Ancaman bagi Lembaga Keuangan Lainnya?
Tak hanya menerapkan pola-pola terbaik fintech secara luas, orang nomor satu se-Jabar ini juga meminta Bank BJB agar memiliki sumber daya manusia (SDM) berintegritas tinggi.
Lebih lanjut Kang Emil menjelaskan, pegawai Bank BJB harus memiliki sikap profesional. Hal ini diperkuat pula dengan tetap menjaga integritas.
Tujuan dari menjaga integritas agar para pegawai dapat memberikan pelayanan secara maksimal.
Apabila masyarakat mendapat pelayanan baik, maka citra Bank BJB sebagai perbankan yang ramah di Jabar akan semakin kuat.
Baca juga: Bank BJB Bangun Pola Kemitraan dengan Prinsip Tumbuh dan Berkembang Bersama
“Profesional yang dimaksud harus lebih pintar dalam knowledge future atau pengetahuan masa depan. Jangan sampai memiliki profesional bagus tetapi integritas tidak ada. Selamat berkontemplasi dan berpikir untuk melayani masyarakat di masa depan,” ujar Kang Emil.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga berpesan agar Bank BJB turut serta berkontribusi dalam pembentukan tujuh potensi ekonomi di Jabar pascapandemi Covid-19.
Adapun tujuh potensi ekonomi yang dimaksud yaitu, meraup peluang investasi perusahaan yang pindah dari Tiongkok, swasembada pangan, swasembada teknologi, mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan, digital ekonomi, penerapan ekonomi berkelanjutan, dan pariwisata lokal.