KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyaksikan penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada seniman dan budayawan yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM), Jumat (23/7/2021), secara daring.
“Kami bisa membantu kehidupan para seniman dan budayawan. Bentuk bantuannya pangan sembako dan juga ada uang tunai. Mudah-mudahan ini bisa membantu mengurangi beban dari para seniman dan budayawan,” kata Kang Emil.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur yang disapa Kang Emil menyampaikan bahwa pandemi dan kenaikan kasus Covid-19 sebulan terakhir membuat situasi makin sulit.
Ia pun menyatakan kesedihannya karena tidak ada pilihan yang ideal. Di satu sisi, lanjutnya, rumah sakit akan kolaps. Hal tersebut merupakan nilai kemanusiaan yang tidak ingin terjadi.
Baca juga: Tekan Dampak PPKM, Pemprov Jabar Akan Salurkan Bansos ke 1,9 Juta Keluarga
“Di sisi lain, dengan PPKM darurat ini juga mengurangi membatasi interaksi sosial dan ekonomi. Jadi, buah simalakama. Kira-kira begitu, ibaratnya dari kiri buaya dari kanan singa. Jadi pilihannya tentu tidak mudah,” ujar Kang Emil dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (25/7/2021).
Menurutnya, beragam upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sektor kesehatan sudah mulai berjalan. Terbukti dengan keterisian rumah sakit pasien untuk pasien Covid-19 turun 90 persen menuju 75 persen.
Dengan penurunan angka tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) pun membagi konsentrasi dengan membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi, khususnya kategori masyarakat atau profesi yang tidak terdaftar dalam data penerima bantuan pemerintah.
Untuk diketahui, bansos berupa sembako dan uang tunai sebesar Rp 400.000 kepada seniman dan budayawan Jabar tersebut diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik di Sanggar Olah Seni, Babakan Siliwangi, Kota Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi menjelaskan bahwa berdasarkan data per 2020, total yang terdampak di sektor industri pariwisata dan budaya sebanyak 65.000 jiwa. Dari angka tersebut, 15.000 jiwa di antaranya adalah seniman dan budayawan.
Ia pun menyebut bahwa jumlah tersebut bisa bertambah, karena pendataan terus dilakukan.
“Saya ditugaskan Gubernur untuk mencarikan solusi. Salah satunya memberikan bantuan. Ini sudah dimulai, hari ini ada 399 seniman dan budayawan yang mendapatkan sembako dan uang dari Pemprov Jabar,” ucap Dedi.
Baca juga: Ridwan Kamil Perintahkan Pejabat Pemprov Jabar Turun ke Jalan Bantu Warga
Salah satu seniman yang menerima bansos tersebut, Tisna Sanjaya menilai bansos tersebut merupakan kewajiban pemerintah yang harus diapresiasi. Ia berharap bantuan bisa diberikan secara adil dan bertambah luas.
“Jangan dilihat besar kecilnya bantuan, tapi lihat niat dan solusi dari pihak pemerintah itu sudah lebih dari apapun,” ujarnya.
“Saya yakin, solidaritas berupa pemberian bantuan ini bukan hanya untuk seniman budayawan, tetapi juga menyasar masyarakat yang terdampak lain juga,” lanjut Tisna.
Proses berkarya para pelaku seni dan budaya, kata Tisna, tidak berubah meski di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Wapres Minta Pemda Sigap Salurkan Bansos Saat PPKM Level 4
Sepengetahuannya, seniman justru berkarya sungguh-sungguh dengan menciptakan inovasi, dan memunculkan karya yang artistik. Tak heran banyak artefak dan kasil karya seniman di masa pandemi.
Selain bantuan sembako dan uang tunai, Disparbud Jabar pun menyiapkan lagkah pemulihan ekonomi. Anggaran sebesar Rp 3 miliar pun disiapkan untuk memfasilitasi kesenian dan karya seniman serta budayawan dalam sebuah media digital.
Disparbud Jabar juga segera menyiapkan ruang publik untuk seniman dan budayawan, termasuk promosi pariwisata secara terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten atau kota.
“Ini semua sedang berproses. Termasuk untuk company (perusahaan) industri pariwisata yang lain, seperti relaksasi, penundaan pajak dan diskon listrik hingga air. Itu salah satu keinginan asosiasi. Semuanya sedang berproses,” ucap Dedi.