KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, hari raya Idul Adha tahun ini menjadi momentum untuk saling menguatkan di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi merupakan ujian dari Allah SWT.
"Allah memberikan ujian ke setiap umat dengan cara dan bentuk yang berbeda-beda, kita sedang diuji oleh Covid-19 dan diuji kesabaran kita, banyak kepahitan yang harus kita alami," kata pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
Dia mengatakan itu saat menyalurkan bantuan berupa tunai dan sembako kepada masyarakat terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat setelah menjalankan salat Idul Adha di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (20/7/2021).
"Keselamatan nyawa adalah yang utama. Mudah-mudahan kurban dan ibadah kita dapat ridho Allah sebagai bagian dari ketakwaan kita, dan segera kita lepas dari pandemi yang luar biasa ini," imbuhnya.
Baca juga: Selama PPKM Darurat, Tingkat Keterisian RS Jabar Turun Jadi 79,54 Persen
Terkait bantuan untuk masyarakat terdampak PPKM darurat, Kang Emil menyampaikan, bantuan tersebut ditujukan untuk mereka yang belum terdata oleh sistem bantuan sosial.
" Bantuan-bantuan tunai dan sembako mulai dibagikan kepada masyarakat yang tidak terdata oleh sistem bantuan sosial secara formal karena banyak masyarakat terdampak secara ekonomi saat PPKM Darurat diberlakukan," katanya.
Selain membagikan bantuan, Kang Emil juga memantau mobilitas masyarakat saat Idul Adha. Berdasarkan hasil pantauannya, mobilitas masyarakat terus menurun.
Dia mengatakan situasi tersebut dapat berlangsung karena ketaatan masyarakat Jabar untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 sangat diperlukan.
"Terlihat mobilitas sangat turun saat Idul Adha tahun ini. Kegiatan juga sangat sepi tentunya kami harapkan ini bagian dari ketaatan yang secara baik diperlihatkan warga Jabar," ucapnya.
Baca juga: Hibur Nakes yang Bertugas, Ridwan Kamil Bagi-bagi Kue
Sebelumnya, Kang Emil mengimbau pelaksanaan Idul Adha 1442 H untuk mengoptimalkan hari tasyriq dan membeli hewan kurban dengan memanfaatkan teknologi dengan bertransaksi online.
Penyembelihan hewan kurban, kata Kang Emil, dapat berlangsung dalam waktu 3 (tiga) hari, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah 1442 Hijriah. Tujuannya untuk menghindari kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban.
Dia menuturkan, pandemi Covid-19 memaksa semua pihak beradaptasi dalam merayakan hari besar keagamaan, tidak terkecuali hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
“Kita dipaksa menunda tradisi-tradisi hari kemenangan karena yang terpenting saat ini adalah masyarakat harus memastikan kesehatan dirinya dan keluarga," ucapnya.
Baca juga: Keuangan Jabar Memburuk, Ridwan Kamil: Saya Harap PPKM Darurat Tak Berlangsung Lama