KOMPAS.com – Indeks Kemerdekaan Pers ( IKP) Jawa Barat ( Jabar) periode 2021 naik pesat ke urutan kedua nasional berdasarkan survei Dewan Pers.
Hal tersebut merupakan prestasi yang patut dibanggakan mengingat tahun lalu IKP Jabar berada pada urutan ke-29 secara nasional.
“Kebebasan pers adalah fundamental demokrasi. Di Jabar selalu kami bela dan dukung lahir batin,” kata Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Bandung, pada Kamis (15/7/2021).
Sebagai informasi, penilaian IKP 2021 tersebut belum lama ini disampaikan dalam focus group discussion (FGD) IKP yang dilakukan Dewan Pers di Jakarta dengan menggandeng PT Sucofindo.
Baca juga: Terima Banyak Berita Duka, Ridwan Kamil: Kondisi RS Jabar Tidak Baik-baik Saja
Peringkat pertama IKP 2021 dipegang oleh Kepulauan Riau dengan nilai 83,30. Selanjutnya, peringkat kedua dipegang Jabar dengan nilai 82,66 dan peringkat ketiga dipegang oleh Kalimantan Timur (Kaltim) dengan nilai 82,27.
Adapun rata-rata nilai IKP nasional berada pada angka 77,70.
Nilai yang didapatkan Jabar tahun ini meningkat signifikan sampai 7,12 poin dari tahun lalu.
“Saya bangga karena Indeks Kebebasan Pers Jabar terus naik dan trennya tidak pernah turun. Semoga tahun depan bisa juara satu,” kata Kang Emil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Jumat (16/7/2021).
Pada kesempatan tersebut, ia pun berterima kasih kepada insan pers yang bekerja di wilayah Jabar atas kinerja baiknya dalam jurnalistik.
Baca juga: Hibur Nakes yang Bertugas, Ridwan Kamil Bagi-bagi Kue
“Apresiasi pada peran media yang menjadi partner dalam pentahelix sebagai salah satu unsur pembangunan khususnya saat bareng melawan Covid-19," ucap Gubernur Jabar.
Menurut Kang Emil, transparansi data yang disampaikan media menjadi salah satu senjata untuk melawan pandemi Covid-19.
Ia mengaku, banyak informasi dan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang tersampaikan secara luas kepada masyarakat berkat kerja sama yang baik dengan pers.
Meski situasi sulit, media bisa beradaptasi menyajikan informasi akurat yang dibutuhkan masyarakat.
“Apresiasi pada media yang menjadi andalan dan sumber berita melawan hoaks. Terima kasih atas kritik dan masukan media yang membantu terus menyempurnakan sistem untuk menghadapi Covid-19," pungkas Kang Emil.