Kang Emil Prioritaskan Penanganan Covid-19, Pakar Ekonomi: Sebuah Langkah Tepat

Kompas.com - 07/07/2021, 16:26 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau penanganan pasien Covid-19 di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung beberapa waktu lalu. Pemdaprov Jabar mengaktifkan gedung non-rumah sakit untuk mengurangi beban keterisian rumah sakit. 
DOK. Humas Pemprov Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau penanganan pasien Covid-19 di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung beberapa waktu lalu. Pemdaprov Jabar mengaktifkan gedung non-rumah sakit untuk mengurangi beban keterisian rumah sakit.

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil menunda 11 proyek infrastruktur dengan anggaran Rp 140 miliar untuk memprioritaskan penanganan Covid-19.

Anggaran ini dialihkan untuk memberikan subsidi gratis berupa obat-obatan pasien Covid-19 bagi pasien isolasi mandiri (isoman). Sebab, hal itu menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (7/7/2021).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku, subsidi obat-obatan tersebut akan diatur melalui aplikasi Pikobar.

Untuk mendapatkan bantuan obat dan suplemen gratis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, para warga dapat mengajukan lewat aplikasi.

Baca juga: Pemprov Jabar Alihkan Anggaran Pembangunan Rp 140 Miliar untuk Penuhi Kebutuhan Pasien Covid-19

“Saya berharap, dana yang diambil dari 11 proyek infrastruktur ini semoga bisa membantu penanganan Covid-19,” kata Kang Emil.

Menanggapi langkah yang dilakukan orang nomor satu se-Jabar ini, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Ina Primiana memberikan apresiasi terhadap kebijakan tersebut.

"Saat ini, banyak pasien Covid-19 kekurangan oksigen dan jumlah penderita tambah banyak. Mereka membutuhkan bantuan obat. Dialihkannya anggaran infrastruktur untuk penanganan Covid-19 merupakan satu keputusan yang sangat baik,” imbuhnya.

Ina menilai, Kang Emil mampu berpikir cepat, sehingga bisa memilah prioritas dan tingkat kepentingan di masa darurat Covid-19 saat ini.

Baca juga: Darurat Covid-19 di Tasikmalaya, Permintaan Tabung Oksigen Naik 300 Persen

Terlebih, daerah tidak mungkin secara terus-menerus meminta bantuan anggaran dari pemerintah pusat.

Menurut Ina, kebijakan Pemprov Jabar merupakan potret kemampuan pemimpin daerah yang mampu melihat urgensi dari situasi darurat dan ketersediaan anggaran.

“Beliau (Kang Emil) berpikir, masih ada dana bisa dialihkan. Nanti untuk infrastruktur bisa dicari kembali. Sebab, hal ini berurusan dengan nyawa rakyat Jabar,” ujar ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia tersebut.

Kendati demikian, Ina merasa keputusan berani Kang Emil belum tentu bisa ditiru oleh para kepala daerah lain.

Baca juga: Selama PPKM Darurat, Kang Emil Minta RT di Zona Merah Punya Pelacak Kasus Covid-19

Sebab, pada masing-masing provinsi memiliki urgensi dan kondisi yang berbeda.

“Misalnya, provinsi lain memiliki anggaran tetapi tidak melakukan kebijakan seperti Pemprov Jabar. Nah, Kang Emil melihat dari sisi urgensitas karena penduduk Jabar lebih banyak dan tingkat terpapar Covid-19 tertinggi kedua,” kata Ina.

Namun, ia menekankan pentingnya seorang kepala daerah untuk berpikir cepat dan mengambil keputusan yang cerdas di masa darurat.

Hal itu termasuk soal alokasi anggaran di tengah melonjaknya angka kasus positif Covid-19 dan menipisnya ketersediaan ruang perawatan, oksigen, serta obat-obatan.

Baca juga: Kemenkes Minta Industri Gas Tambah Pasokan Oksigen untuk Layanan Kesehatan

"Pemimpin harus berpikir cepat dan cerdas untuk membantu mencari solusi,” imbuh Ina.

Saran dari pakar ekonomi

Meski penanganan Covid-19 menjadi prioritas utama, Ina menyarankan agar kepala daerah memulai upaya kolaborasi dengan berbagai pihak.

Salah satunya, kata dia, berkolaborasi dengan pihak swasta dan badan usaha milik negara (BUMN).

“Pemerintah daerah (pemda) bisa bekerja sama dengan BUMN atau badan usaha milik daerah (BUMD). Hal ini bisa menjadi solusi, apalagi BUMN di Jabar cukup banyak,” ujar Ina.

Selain untuk mengoptimalkan pendapatan daerah, lanjut dia, kerja sama tersebut juga dapat membuka lapangan pekerjaan.

Baca juga: Menko Airlangga: UU Cipta Kerja Jadi Solusi Penciptaan Lapangan Pekerjaan

Untuk itu, Ina mengimbau agar pemda mencari solusi terkait pergeseran anggaran infrastruktur. Sebab, keputusan ini berdampak pada penyerapan tenaga kerja.

“Harus dicari solusinya supaya penanganan kesehatan dan ekonomi bisa seimbang. Pemda dapat mendaftar kembali dari anggaran yang ada dan memilah apa bisa dialihkan ke infrastruktur atau hal lain,” katanya.

Ina berharap, gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia cepat berlalu. Dengan begitu, proyek infrastruktur dapat berjalan kembali.

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke