KOMPAS.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat ( Jabar) Setiaji mengingatkan, agar pemerintah daerah ( pemda) setempat terus mengembangkan aplikasi information technology (IT) secara aman guna menangani serangan siber.
Salah satunya dengan memanfaatkan Lalaki Sajabar atau layanan-layanan keamanan informasi dan persandian Jabar.
“Mari manfaatkan layanan Lalaki Sajabar. Mudah-mudahan dengan layanan ini kami lebih aware agar tidak kecolongan data,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (23/4/2021).
Saran tersebut,sambungnya, ia sampaikan karena Diskominfo Jabar bertanggung jawab dalam mengantisipasi, mencegah, dan menangani serangan siber secara lebih intelijen.
Baca juga: Kepala BSSN: Serangan Siber 2020 Meningkat 3 Kali Lipat
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menggelar web seminar (webinar) Sandikami Mania Series#11 dari Kota Bandung, Kamis (22/4/2021).
Webinar tersebut diinisiasi oleh Bidang Persandian dan Keamanan Informasi dengan tema “Building Awareness by Collaborating Among Stakeholders of Cyber Incident Response and Management in the Regional Government”.
Turut hadir dalam webinar, di antaranya Diskominfo kabupaten dan kota se-Jabar, Diskominfo dan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) provinsi se-Indonesia, perangkat daerah Pemda Provinsi Jabar, hingga stakeholders non-pemerintah, seperti akademisi dan komunitas siber.
Dalam kesempatan itu, Setiaji menjelaskan, pada akhir 2020 tercatat jumlah serangan siber ke Pemprov Jabar meningkat cukup signifikan.
Baca juga: Menurut Mahfud MD, Serangan Siber hingga Pandemi Covid-19 Jadi Ancaman pada 2021
“Selama 2020 hampir 10 juta serangan siber masuk,” imbuhnya.
Menurut Setiaji, peningkatan kesadaran keamanan siber di tubuh pemda penting seiring tren serangan siber yang meningkat selama masa pandemi Covid-19.
“Di masa pandemi Covid-19, tren serangan siber beragam dan kami fokus dalam menangani hal ini,” katanya.
Guna mengantisipasi, lanjut dia, pemerintah kabupaten atau kota perlu membangun kesadaran dan ketahanan siber dalam menjaga sistem jaringan IT dari serangan siber.
Baca juga: Para Peneliti Vaksin Covid-19 Jadi Sasaran Serangan Siber
Dengan ketahanan siber, maka tidak ada data- data penting yang dirusak atau dicuri untuk kepentingan para peretas.
Senada dengan Kepala Diskominfo Setiaji, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Dudi Sudradjat Abdurachim mengatakan, pihaknya memang perlu menjaga keamanan siber atas berbagai layanan berbasis internet.
Pasalnya, kata dia, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini telah berkembang pesat.
“Khususnya keamanan siber di pemerintahan sejak lama sudah disiapkan. Dimulai dari lingkungan kami sendiri. Mendisiplinkan diri dengan menjaga keamanan jaringan siber masing-masing,” ucap Dudi.
Baca juga: Kontras Nilai Negara Gagal karena Biarkan Serangan Siber terhadap Warga
Khusus di Jabar, kata dia, pengelolaan IT menjadi fokus dalam roda pemerintahan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum.
“Kami punya Jabar Digital Service di Gedung Sate yang dikelola oleh Diskominfo. Kami juga dibantu 160 orang ahli, di antaranya ahli IT, ahli software, jaringan, dan lain sebagainya,” imbuh Dudi.
Kendati demikian, ia mengaku, Pemprov Jabar masih membutuhkan stakeholders lain untuk membantu mengimbangi perkembangan teknologi.
Dengan pola pentahelix, Pemprov Jabar berharap dapat menjalin kerja sama dengan lembaga bidikan, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), diskominfo kabupaten atau kota, perusahaan swasta, perguruan tinggi, hingga komunitas IT.