Pemda Jabar Dorong UMKM Manfaatkan Anggaran Belanja Rp 400 Triliun

Kompas.com - 03/04/2021, 19:38 WIB
Dwi NH,
Anissa DW

Tim Redaksi

Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil saat bertemu Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) Republik Indonesia (RI) Teten Masduki di Kota Bandung, Jumat (2/4/2021).

DOK. Humas Pemprov Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil saat bertemu Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) Republik Indonesia (RI) Teten Masduki di Kota Bandung, Jumat (2/4/2021).

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, anggaran belanja pemerintah sebesar Rp 400 triliun digelontorkan untuk menggairahkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM).

Utamanya, pelaku UMKM yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Hal ini sekaligus untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Perlu diketahui, nilai anggaran tersebut berasal dari belanja kementerian dan lembaga pemerintah pusat sepanjang 2021. Dana belanja itu rencananya difokuskan untuk produk UMKM.

"Ada Rp 400 triliun per tahun belanja kementerian dan lembaga. Silakan UMKM untuk merespons peluang yang luar biasa ini," katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Sabtu.

Baca juga: Bangga Buatan Indonesia, Ridwan Kamil Ajak Ibu-ibu Belanja Produk UMKM

Pernyataan tersebut disampaikan Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil usai bertemu Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) Republik Indonesia (RI) Teten Masduki di Kota Bandung, Jumat (2/4/2021).

Ia menjelaskan, data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jabar menunjukkan sekitar 37.119 UMKM terdampak pandemi Covid-19. Sebesar 14.991 di antaranya merupakan pelaku ekonomi kreatif. Terdapat pula UMKM yang berhenti produksi maupun gulung tikar.

Untuk itu, Kang Emil ingin mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan potensi pasar sebesar Rp 400 triliun.

Menurutnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah intens melahirkan berbagai inovasi untuk menggairahkan kembali roda produksi UMKM.

Baca juga: Produk UMKM Jabar Bisa Naik Kelas Masuk Hotel Berbintang, Begini Caranya

Salah satu inovasi Pemda Provinsi Jabar adalah menggagas program Inovasi Cara Penjualan (Icalan).

"Kadang-kadang UMKM bingung harus jualan ke mana karena ketidaktahuan. Maka dari itu, market Rp 400 triliun silakan dimanfaatkan oleh UMKM Jabar," ujar Kang Emil.

Tak hanya anggaran, lanjut dia, Pemda Provinsi Jabar juga telah berkomitmen menyelesaikan permasalahan yang dialami pelaku UMKM. Mulai dari pemasaran atau promosi, bantuan kredit, hingga mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) untuk membeli produk UMKM.

"Intinya kami berkomitmen menyelesaikan permasalahan UMKM karena sangat multidimensi, mulai dari pemasaran dan lain-lain," ucapnya.

Baca juga: Teten Masduki: Koperasi Bisa Jadi Model Bisnis Berbasis UMKM

Meski demikian, Kang Emil mengungkapkan, salah satu kendala yang dialami UMKM saat pandemi Covid-19 adalah sulit mencari bahan baku impor.

"Ada UMKM yang produknya diekspor, tetapi bahan baku harus impor lebih dulu.
Jadi impor itu terbagi dua, yakni impor yang dijual di pasar kami dan impor untuk diekspor lagi," ucapnya.

Kang Emil mengaku, pelaku UMKM mengeluh kesulitan mendapatkan bahan baku impor tersebut karena tidak bisa digantikan dengan produk lain.

Oleh karena itu, kata dia, Pemda Provinsi Jabar bersama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tengah mencari solusi bersama untuk menyelesaikan kendala tersebut.

Baca juga: Gratiskan Sertifikasi Halal hingga Izin Edar BPOM, Kemenkop UKM Bidik 3 Juta UMKM

"Mencari penggantinya itu susah, tetap mereka harus impor. Bahkan, yang bertahan kini tersisa 30 persen. Oleh karena itu, kami sedang cari solusinya bersama Kemenkop UKM," ujar Kang Emil.

Pada kesempatan yang sama, Menkop dan UKM RI Teten Masduki menuturkan, anggaran belanja kementerian dan lembaga senilai Rp 400 triliun merupakan hikmah dari adanya pandemi Covid-19.

Menurutnya, ketika daya beli masyarakat turun, maka pemerintah yang harus menyerap produk UMKM.

"Sekarang ini yang harus menyerap produk UMKM adalah pemerintah. Sebab, daya beli masyarakat sedang turun. Jadi, market Rp 400 triliun itu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM," kata Teten.

Baca juga: Kemenkop UKM: Aktivitas Predator Menjadi Penghambat UMKM Berkembang

Supaya nilai tersebut cepat terserap, kata Teten, pihaknya menggandeng pemda untuk mendampingi pelaku UMKM yang dapat menjadi vendor pengadaan barang dan jasa.

"Kami ingin kerja sama dengan daerah," ucap Teten.

Terkait pemanfaatan belanja kementerian dan lembaga, Teten mengaku, mendapatkan informasi yang dibutuhkan UMKM dari Kang Emil. Utamanya, data mengenai produk yang dibutuhkan oleh pemerintah.

"Kang Emil tadi sudah sampaikan data apa saja yang dibutuhkan pemerintah. Saya kira, kami bisa siapkan karena market-nya sudah jelas, seperti seragam, furniture, peralatan pertanian, dan kesehatan," ucap Teten. 

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke