Pemprov Jabar Mulai Persiapkan Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 11/07/2020, 16:43 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Suasana penjualan hewan kurban di Cilendek, Bogor, Kamis (9/7/2020). Mendekati Idul Adha permintaan hewan kurban meningkat. Harga domba dan sapi dijual dari harga Rp. 2,5 juta hingga Rp. 36 juta.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Suasana penjualan hewan kurban di Cilendek, Bogor, Kamis (9/7/2020). Mendekati Idul Adha permintaan hewan kurban meningkat. Harga domba dan sapi dijual dari harga Rp. 2,5 juta hingga Rp. 36 juta.

KOMPAS.com - Provinsi Jabar mulai mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Adha di tengah pandemi Covid-19.

Masyarakat lanjut usia (lansia) dan anak-anak pun mulai diimbau untuk tidak ikut shalat Idul Adha berjemaah karena rawan terinfeksi Covid-19.

Imbauan itu disampaikan Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Sekretarriat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Barnas Adjidin saat jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/7/2020).

Selain itu, imbuh dia, Pelaksanaan shalat Idul Adha harus sesuai syariat Islam dan menerapkan protokol kesehatan. 

"Pertama, pintu masuk tempat shalat harus terpusat supaya semua jemaah dapat dicek suhu tubuhnya," kata Barnas dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Ini Fatwa MUI soal Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Kurban di Masa Pandemi Covid-19

Seluruh jemaah juga harus memakai masker selama salat Idul Adha berlangsung. Mereka juga wajib mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Kotak amal nanti juga akan diletakkan di satu titik dan tidak dikelilingkan kepada jemaah shalat Ied.

"Para jemaah harus membawa perlengkapan sajadah dari rumah. Berikutnya dalam pelaksanaan, harus jaga jarak minimal 1 meter," ucap Barnas.

Baca juga: Kemenag: Tanpa Protokol Kesehatan, Sebaiknya Masjid Tak Gelar Shalat Idul Adha

Adapun, protokol kesehatan yang ketat juga harus diterapkan saat proses penyembelihan hewan korban.

"Penyembelih harus memakai masker dan sarung tangan, baik saat menyembelih maupun merecah daging hewan kurban," kata Barnas.

Ia menekankan bahwa, tidak boleh ada kerumunan saat penyembelihan. Maka itu, hendaknya proses penyembelihan hanya boleh disaksikan orang yang berkurban.

"Penyerahan daging hewan kurban juga tidak boleh membuat kerumunan. Petugas diharapkan mengantarkan langsung daging hewan kurban kepada mustahik (penerima)," kata dia.

Baca juga: Kasus Positif Corona Jabar Pecah Rekor, Bertambah 962 Orang dalam Sehari

Dengan demikian, Barnas mengaku pelaksanaan hari raya Idul Adha tahun ini akan terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.

"Tujuan penerapan semua protokol kesehatan itu adalah untuk mencegah penularan Covid-19," sambung dia.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar Rahmat Syafei mengatakan, guna menghindari kerumunan, penyembelihan hewan kurban dilakukan secara bertahap.

Menurut dia, pelaksanaan penyembelihan dapat dilakukan selama empat hari, yakni tanggal 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Baca juga: Penetapan Idul Adha, Kemenag Gelar Sidang Isbat 21 Juli

"Dalam kondisi Covid-19, MUI mengimbau harus mengikuti protokol kesehatan. Penyembelihan harus sesuai syariat. Jangan ada kerumunan saat penyembelihan," kata Rahmat.

Pengawasan Hewan Kurban

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Jafar Ismail mengatakan, pihaknya dengan intens mengawasi hewan kurban di tempat penjualan.

"Pertama, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jabar sudah melaksanakan vaksinasi antraks dan menyiapkan sekitar 27.000 vaksin antraks," kata dia.

Baca juga: INFOGRAFIK: Panduan Shalat Idul Adha di Masa Pandemi Virus Corona

Pihaknya juga melakukan pengawasan jalur masuk hewan dari luar Jabar, termasuk Cirebon, Banjar, dan Kabupaten Bogor.

"DKPP Jabar akan melakukan pemeriksaan hewan kurban menjelang Idul Adha," sambung Jafar.

DKPP Jabar kemudian akan memberi info Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) soal tata cara penyembelihan hewan di tengah pandemi.

"Untuk hewan kurban yang layak dikurbankan, nanti akan diberikan kalung telah lulus pemeriksaan," ucapnya.

Baca juga: Masjid Istiqlal Dibuka Lagi, Menag: Akan Dilaksanakan Shalat Idul Adha

DKPP Jabar sendiri menurunkan 735 petugas dan 40 dokter hewan untuk mengawasi hewan kurban dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten atau kota.

Ia juga menegaskan, hewan kurban harus mempunyai kriteria aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

Penjualan hewan kurban

Kemudian, penjualan hewan kurban di lapangan hanya boleh dilakukan di daerah dengan level kewaspadaan Covid-19 zona hijau dan biru (level 1 dan 2).

"Itu dapat dilakukan jika mendapat rekomendasi dari pemerintah kabupaten/kota setempat," ujar Jafar.

Sedangkan, untuk daerah zona kuning, merah, dan hitam (level 3, 4, dan 5), tidak diperbolehkan menjual hewan kurban di lapangan.

"Penjualan hewan harus hanya di tempat penjualan hewan, pengunjungnya juga harus dibatasi" ucap sambung dia.

Baca juga: Pemotongan Hewan Kurban Saat Pandemi, Daging Diantar ke Rumah

Selain itu, Jafar mengatakan bahwa daerah hijau dan biru harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke