KOMPAS.com - Angka harapan hidup perempuan di Jawa Barat ( Jabar) sebesar 74,76 tahun, lebih tinggi dari laki-laki 70,76 tahun.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar Lina Marlina Ruzhan dalam Evaluasi Terakhir Program Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) Jabar Tahun 2019 di Kota Cimahi, Jumat (22/11/2019).
“Jadi, perempuan hari ini di Jabar memiliki angka harapan hidup yang lebih panjang daripada laki-laki,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Lina mengungkapkan, berdasarkan data terakhir pada 2018 tingginya angka tersebut disebabkan karena membaiknya angka kesehatan perempuan.
Baca juga: Istri Tito Karnavian Resmi Jadi Ketua Umum Tim Penggerak PKK
Capaian tersebut, kata Lina, seiring dengan perubahan yang terjadi di beberapa kabupaten atau kota karena P2WKSS yang berjalan baik.
Tidak hanya angka harapan hidup perempuan yang tinggi, keberhasilan P2WKSS mampu pula meningkat Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jabar.
Untuk itu, Lina berharap agar P2WKSS dapat terus berjalan, sehingga IPG Jabar meningkat. Tak terkecuali, aspek ekonomi dan pendidikan dari perempuan Jabar.
Lebih lanjut, menurutnya, untuk meningkatkan IPG tersebut, perlu adanya kolaborasi para pemangku kepentingan berbasis prinsip Pentahelix, yakni akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintah, dan media.
“Hal itu jadi kunci keberhasilan P2WKSS agar mampu memberikan dampak signifikan bagi masyarakat,” katanya.
Dalam usaha tersebut, Lina mencontohkan, salah satu inovasi yang digagas Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar adalah program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta).
Baca juga: Mendorong Peran Perempuan dalam Sikap Inklusif
"Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan semua pihak hari ini menjadi kebiasaan di masyarakat. Dengan saling menjaga dan semuanya tidak kembali ke hal-hal kurang menyenangkan," harap Lina.