KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak ulama di Kabupaten Bandung Barat untuk ikut berdakwah dalam program English for Ulama pada 2020. Hal itu disampaikannya saat melakukan Subuh Keliling (Subling) di Masjid Baiturrohman, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (17/11/2019).
Di sana, ia menyampaikan bahwa lima ulama asal Jawa Barat yang tergabung dalam program English for Ulama sukses menjalani misinya tahun ini, yakni berdakwah soal keindahan islam Indonesia pada lima kota di Eropa (London, Bristol, Glasgow, Manchester, dan Birmingham).
Melihat kesuksesan itu, ia menyampaikan bahwa program tersebut akan kembali digagas pada 2020. Dia pun mengajak ulama Kab. Bandung Barat untuk berpartisipasi dalam program tersebut.
"Amerika dan Polandia juga mau, bahkan duta besarnya sudah menghubungi saya," kata Emil, sapaan akrabnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kalau seluruh dunia meminta berarti target membawa pesan perdamaian dunia berhasil.
Pada kesempatan yang sama, Emil berpesan kepada ulama dan santri agar menguasai bahasa Inggris dan Arab.
"Santri zaman sekarang harus paham 4 bahasa yaitu Indonesia, Sunda, Arab, dan Inggris. (Kemampuan itu harus dimiliki) agar bisa berdakwah di luar negeri," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Emil mengulas sedikit mengenai kesuksesan English for Ulama di Eropa.
"Mereka diminta dialog dengan Wali Kota, diundang oleh DPR Inggris, ini melebihi target," kata Emil.
Emil mengisahkan, sejak menjejakkan kaki di London pada Senin (4/11/19), lima ulama asal Jabar, yakni Wifni Yusifa, Ridwan Subagya, Ihya Ulumudin, Safitra, dan Hasan Al-Banna, menerima undangan, baik dari kepala daerah, anggota parlemen, pihak kepolisian, dan komunitas keagamaan, untuk menjadi pembicara atau berdiskusi tentang keislaman.
Ridwan, misalnya, langsung menemui DKM Masjid Jami Auston, Afzal Shah. Setelah itu, dia bertemu dengan salah satu politisi dan komunitas muslim Bristol. Kepala kepolisian Bristol pun hadir dalam pertemuan tersebut.
Berbeda lagi dengan Hasan yang menjadi salah satu pembicara dalam Thurrock Interfaith Roundtable Dialogue atau dialog anta-agama yang berlangsung di Grays, Thurrock, wilayah yang berada sekitar 30 kilometer di timur London.
Selain Hasan, dialog yang dihelat Thurrock Labour Party (Partai Buruh Thurrock) tersebut dihadiri anggota majelis Qaisar Abbas dan John Kent, Imam Grays Mosque Salim Rahman dan Abdul Rashid, juga Pendeta David Peterson (St. Clements Church) dan Matt Drummond (St. Stephens Church).
"Orang Inggris suka ceramahnya (Hasan). Ia bahkan diminta datang lagi bulan Ramadhan dan menjadi khatib salat Jumat," ucap Emil.