KOMPAS.com – Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat ( Jabar) Daud Achmad menuturkan bahwa zakat bisa menjadi salah satu solusi pengentasan kemiskinan.
“ Zakat sebagai instrumen penting dalam kemajuan ekonomi dan kesejahteraan umat,” ucap Daud saat menerima perwakilan peserta World Zakat Forum (WZF) Internasional Conference 2019 di Gala Dinner, Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Selasa (5/11/2019) malam.
Daud yang mewakili Gubernur Ridwan Kamil menuturkan, lembaga pengelola zakat sangat membantu Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar dalam menanggulangi kemiskinan.
Lagi pula lembaga zakat juga sejalan dengan urusan sosial, pendidikan, dan kesehatan. Dengan begitu lembaga zakat bisa membantu Pemdaprov Jabar dalam berhadapi masalah tersebut.
Baca juga: Potensi Zakat di Indonesia Capai Rp 280 Triliun
“Pemerintah tidak bisa menyelesaikan seluruh peran tersebut tanpa adanya peran serta masyarakat individu atau lembaga kemitraan termasuk pengelola zakat,” tambahnya.
Daud berharap agar pertemuan ini membuka jalan hadirnya pemahaman sinergitas dan kerja sama untuk pecinta zakat sehingga system pengelolaan zakat bisa menjadi lebih baik.
Perlu diketahui dalam pelaksaan World Zakat Forum (WZF) Internasional Conference, ibu kota Provinsi Jawa Barat, Bandung jadi tuan rumah pelaksanaan WZF 2019.
Sekretaris Jenderal WZF yang juga Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sudibyo menyebut pemilihan kota Bandung sebagai tuan rumah WZF adalah keputusan tepat. Ini karena Baznas Jabar sudah bekerja dengan sangat baik.
“Atas nama Ketua Baznas pusat, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemdaprov Jabar yang telah memberikan dukungan kepada Baznas Jabar, sehingga dalam penilaian kami (Baznas Jabar) termasuk Baznaz (tingkat) provinsi yang berkinerja baik di Indonesia,” ujar Bambang.
Adapun WZF Internasional Conference 2019 ini mengusung tema 'Optimizing Global Zakat Role Through Digital Technology'.
Baca juga: Maruf Amin Buka Konferensi Forum Zakat Dunia 2019 di Bandung
Tema itu akan dipakai setelah pimpinan dan praktisi lembaga zakat dunia sepakat membahas tantangan di era digital dan bagaimana peran zakat dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
Konferensi yang berlangsung dari 5 hingga 7 November 2019 itu dan dibuka Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin pada Selasa (5/11/19), dihadiri peserta diskusi dari berbagai latar belakang.
Mereka adalah pimpinan daerah dan dinas terkait, akademisi dan peneliti, Baznas se-Indonesia, Lembaga Amil Zakat, Non-Governmental Organization (NGO), hingga perwakilan institusi multinasional.
Turut hadir dalam Gala Dinner di Gedung Sate adalah Senior Minister of Special Mission Islam Affairs Cambodia Oknha Datuk Otsman Hassan, Minister of Islamic Affairs Maldives Ahmed Zahir Ali, serta perwakilan dari berbagai negara lainnya.
Baca juga: Wapres Minta Dana Zakat Dikelola dengan Manfaatkan Teknologi Informasi
Negara-negara peserta WZF tersebut di antaranya Indonesia, Malaysia, Inggris, Mesir, Amerika Serikat, Qatar, Turki, Singapura, India, Bosnia Herzegovina, serta Arab Saudi.
Semua negara itu mewadahi 33 lembaga zakat yang bertujuan untuk berkontribusi menuntaskan menuntaskan masalah ekonomi dan sosial, melalui program dan jaringan WZF.