KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan menjaga kuantitas sektor pertanian di wilayahnya merupakan sebuah prioritas.
Hal tersebut diutarakannya saat melakukan pertemuan dengan Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Satuan Pelayanan Balai Benih Hortikultura Cikadu, Cianjur, Jumat (20/9/2019) lalu.
"Sebab sektor pertanian, terutama pangan merupakan faktor vital bagi masyarakat Jabar dan nasional," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Senin (24/9/2019).
Uu memaparkan, Jabar menjadi salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia dengan produksi 13,52 juta ton atau 15,38 persen dari total produksi nasional.
Baca juga: Sungai Cileungsi Kotor Parah, Kang Emil Ambil Tindakan Tegas
Maka itu, sudah seharusnya Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar akan terus memerhatikan kondisi pertanian.
Salah satunya, imbuh dia, Pemdaprov Jabar telah menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) Sawah Abadi demi menjaga keberadaan sawah di wilayahnya.
“Agar keberadaan sawah tak cepat habis, sehingga jumlah produksi tani Jabar stabil.” ujar Uu.
Sektor pertanian di Jabar, lanjut Uu, tengah mengalami sejumlah tantangan, di antaranya lahan yang semakin menyempit, cuaca, dan SDM.
Baca juga: Emil Janjikan Perusahaan di Jabar Akan Dapat Potongan Pajak, Asalkan..
"Pertanian harus dijadikan sektor usaha yang berorientasi menguntungkan, agar menjadi daya tarik bagi generasi muda," terang Uu.
Lebih jauh Uu menjelaskan, Pemdaprov Jabar turut memanfaatkan teknologi untuk sektor pertanian dan perkebunan, yakni dengan meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan (Si Perut Lape)
Lewat aplikasi tersebut, pemanfaatan lahan dapat menyesuaikan jenis komoditas dengan kondisi lahan dan juga waktu penanaman.
Meski begitu, selain dapat meningkatkan jumlah produksi, Uu turut berharap upaya ini juga turut melestarikan lingkungan.
"Maka bantuan untuk bidang pertanian seperti alat- alat harus sampai ke petani yang membutuhkan," kata Uu.