KOMPAS.com – Pemerintahan Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) mengharuskan Aparatur Sipil Negara ( ASN) di lingkungannya punya kompetensi, pengetahuan, keterampilan.
Terkait kompetensi, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jabar Daud Achmad menjelaskan ASN Jabar harus punya 4 kompetensi, yakni afektif, persepsi, simbolik, dan perilaku.
Lebih lanjut Daud menuturkan, untuk kompetensi afektif, pemimpin harus dapat mengembangkan empati dan sensitivitas ketika berhadapan dengan banyaknya pendapat.
Kemudian, dari banyaknya pendapat yang masuk, seyogianya seorang pemimpin harus mampu mempertimbangkan dan mengidentifikasi permasalahan secara tepat.
Baca juga: Pesan Wapres untuk ASN: Jangan Berprinsip kalau Bisa Diperlambat Kenapa Dipercepat
Kemampuan itulah yang disebut sebagai persepsi. Lalu, kompetensi ketiga, yakni simbolik. Di sini seorang pemimpin harus mampu memimpin sekaligus menciptakan gagasan.
Terakhir berkaitan dengan perilaku yang mengharuskan seorang pemimpin dapat berkomunikasi, bekerja sama, dan beradaptasi dengan cepat.
Jika seorang pemimpin, terutama pejabat struktural Eselon II, memiliki keempat kompetensi tersebut, maka urusan penetapan kebijakan strategis dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
“Peran para peserta sebagai pemimpin birokrasi sangat krusial, karena pejabat struktural eselon II sebagai pemimpin strategis, harus mempunyai kemampuan dalam menetapkan strategi kebijakan tersebut,” ungkap Daud.
Baca juga: Kenalkan Gaya Baru, Ridwan Kamil Minta ASN Jabar Ngabret
Bukan hanya soal kompetensi, Daun juga mewajibkan ASN untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri agar mampu menjadi pemimpin yang bisa diandalkan oleh masyarakat.
Adapun pengetahuan tersebut salah satunya diperoleh lewat program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Contohnya seperti Diklat Pengembangan Kompetensi Kepribadian Aparatur ‘Leadership Soft Skills’ Bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Angkatan I di Kampus Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar, Selasa (6/8/2019).
“(Topik) pembicaraannya sangat menarik, ada dari praktisi bisnis kemudian dari ahli industri 4.0 yang sedang berkembang saat ini. Jadi, banyak pengetahuan terutama pengetahuan praktis,” ucapnya.
Di lain sisi, Kepala Bidang Pengembangan Kompetisi Manajerial (BPSDM) Provinsi Jabar, Wawan Suwandi mengatakan, digelarnya diklat tersebut juga bertujuan untuk merealisasikan Jabar Juara Lahir Batin.
Baca juga: Menhub: Kami Butuh ASN yang Tak Alergi terhadap Perubahan
Realisasinya yaitu lewat pembekalan materi tentang Good Government Implementation (Best Practice), Etika E-tiket Pergaulan Internasional dan Grooming Pejabat Publik, dan Teknik Pembentukan Citra Positif Pejabat Publik.
Ada pula materi Teknik Kolaborasi dan Pengembangan Jejaring Networking Pejabat Publik, Teknik Presentasi Dan Konferensi Pers Profeional Pejabat Publik, Strategi promosi Pariwisata, Skills Menghadapi Revolusi Industri 4.0, dan Entrepreneur Leadership.