KOMPAS.com - Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan PT Bintang Toedjoe menggelar acara Kick Off Lomba Taman Herbal Bejo Jahe Merah di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (3/5/2019).
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan, program tersebut sangat bermanfaat karena di samping berkhasiat bagi masyarakat juga dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi.
"Kita tahu dalam pemanfaatan lahan ini minimal mengandung tiga hal, yakni pertama unsur ekologi, tanaman yang diolah sedemikin rupa akan menjadi tanaman yang subur," kata Atalia dalam keterangan tertulisnya.
Kedua, lanjutnya, unsur edukasi, masyarakat mengetahui manfaat dari tanaman yang ditanamnya. Lalu ketiga unsur ekonomi, dari apa yang ditanam minimal akan mampu dikonsumsi pribadi," kata Atalia.
Sebagai informasi, Kick Off Lomba Taman Herbal ini merupakan program lanjutan yang awalnya hanya dilakukan ditujuh titik untuk wilayah Bandung raya.
Namun, kini terdapat 26 kabupaten, kota, dan beberapa pesantren di Jawa Barat yang akan diikutsertakan dalam program ini.
Menurutnya, TP PKK Jawa Barat terus mengembangkan budidaya tanaman obat dengan mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang masih kosong.
"Dengan mengerakkan warga memanfaatkan pekarangan, ibu-ibu juga bisa lebih kreatif dalam kesehariannya. Mereka bahu membahu dan bekerja sama membangun lokasi sekaligus menanam bibit tanaman obat keluarga (toga)," ungkapnya.
Atalia berharap, lomba ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal pelestarian tanaman herbal.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa terus mendorong program pemerintah, seperti One Village One Product, One Village One Company, dan One Pesantren One Product.
Progam corporate social value
Head of Marketing and PR Bintang Toedjoe Sumarwoto menjelaskan, setelah peserta diberi bibit jahe merah dan pelatihan secara gratis, mereka akan diberi pendampingan selama 10 bulan agar dapat menghasilkan jahe merah yang bagus dan berkualitas.
Ia mengatakan bahwa program ini bukan sekadar CSR (Corporate Social Responsibility) tapi CSV (Corporate Social Value).
"Kalau CSR itu tanggung jawabnya cuma sekali beri lalu selesai. Kalau kami ini berkelanjutan, jadi Insha Allah ke depan para santri pondok pesantren akan menjadi petani binaan Bintang Toedjoe," kata Sumarwoto.
Selain itu, lanjutnya, saat ini Bintang Toedjoe sudah menyiapkan sepuluh hektar lahan yang siap ditanami jahe merah.
"Kami ingin menghadirkan lumbung jahe merah. Nantinya diharapkan kami bisa ekspor jahe merah ke negara lain," ujar Sumarwoto.
Sumarwoto menambahkan, tidak banyak yang tahu cikal bakal perusahan Bintang Toedjoe sebenarnya berawal di Kabupaten Garut.
"Pada 2020 awal kami akan dirikan prabrik di Jawa Barat dan akan dibangun taman herbal di daerah Cikarang yang nanti merupakan taman herbal terbesar di Indonesia," pungkasnya.