PKK Jabar: Perencanaan Kehamilan Jadi Kunci Tekan Angka Stunting

Kompas.com - 26/04/2019, 19:07 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya Jawa Barat Atalia Praratya Kamil saat memberi pengarahan dalam acara Siaran Keliling (Sarling) di Posyandu Mawar 11, Kelurahan Nagri Kaler, Kabupaten Purwakarta, Jumat (26/4/2019).
Dok. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya Jawa Barat Atalia Praratya Kamil saat memberi pengarahan dalam acara Siaran Keliling (Sarling) di Posyandu Mawar 11, Kelurahan Nagri Kaler, Kabupaten Purwakarta, Jumat (26/4/2019).


KOMPAS.com - 
Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan, salah satu cara untuk menekan angka stunting atau kerdil adalah melalui perencanaan keluarga yang tepat. 

Hal itu dikatakan Atalia saat melakukan Siaran Keliling (Sarling) di Posyandu Mawar 11, Kelurahan Nagri Kaler, Kabupaten Purwakarta, Jumat (26/4/19).

"Perencanaan keluarga yang tepat, seperti persiapan kehamilan dalam jarak ideal. Ini karena kehamilan juga perlu direncanakan, jarak antar anak jangan terlalu dekat, jangan terlalu jauh," tambah Atalia.

Bukan tanpa sebab Atalia berpendapat seperti itu. Ini sebab stunting  terjadi karena
kondisi anak balita yang gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dalam 1.000 hari pertama kehidupannya

"Makanya, kalau kita persiapannya matang, selain menekan angka stunting, banyak juga manfaat yang didapat,"ujar Atalia.

Diantaranya, kata dia, ibu jadi lebih optimal mengurus anak, hubungan dengan suami bisa lebih harmonis, dapat mempersiapkan masalah finansial secara matang, serta ibu  memiliki waktu berkualitas.

Bukan hanya itu, tambah Atalia, melalui perencanaan jarak kehamilan yang baik, perempuan dapat lebih memberdayakan dirinya dalam segi pendidikan dan sosial sehingga kesejahteraan dirinya dan keluarganya dapat ditingkatkan.

Karena itu, gerakan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan juga penting untuk mendukung kondisi kesejahteraan keluarga.

"Masalahnya banyak masyarakat yang kurang pemahaman tentang perencanaan keluarga," ucapnya.

Untuk itu, Atalia menyarankan pasangan suami istri untuk konsultasi langsung ke posyandu, bidan, atau dokter. Melalui mereka para calon orang tua dapat banyak informasi terkait kondisi fisik dan mental pasangan, maupun kebutuhan yang diperlukan.

Hasilnya pasangan suami isteri dapat membuat keputusan tepat sesuai kondisi yang dihadapi bersama.

Perlu diketahui berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting Jawa Barat pada 2013 tercatat 35,3 persen, sedangkan pada 2018 turun menjadi 31,1 persen. 

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menargetkan dalam lima tahun ke depan angka stunting lima tahun ke depan ada di bawah 20 persen.

Pada kesempatan yang sama, Atalia turut menekankan tujuan dari keluarga berencana (KB). adalah bukan mengurangi, tetapi untuk menyeimbangkan jumlah penduduk.

 

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke