KOMPAS.com - Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan, salah satu cara untuk menekan angka stunting atau kerdil adalah melalui perencanaan keluarga yang tepat.
Hal itu dikatakan Atalia saat melakukan Siaran Keliling (Sarling) di Posyandu Mawar 11, Kelurahan Nagri Kaler, Kabupaten Purwakarta, Jumat (26/4/19).
"Perencanaan keluarga yang tepat, seperti persiapan kehamilan dalam jarak ideal. Ini karena kehamilan juga perlu direncanakan, jarak antar anak jangan terlalu dekat, jangan terlalu jauh," tambah Atalia.
Bukan tanpa sebab Atalia berpendapat seperti itu. Ini sebab stunting terjadi karena
kondisi anak balita yang gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dalam 1.000 hari pertama kehidupannya
"Makanya, kalau kita persiapannya matang, selain menekan angka stunting, banyak juga manfaat yang didapat,"ujar Atalia.
Diantaranya, kata dia, ibu jadi lebih optimal mengurus anak, hubungan dengan suami bisa lebih harmonis, dapat mempersiapkan masalah finansial secara matang, serta ibu memiliki waktu berkualitas.
Bukan hanya itu, tambah Atalia, melalui perencanaan jarak kehamilan yang baik, perempuan dapat lebih memberdayakan dirinya dalam segi pendidikan dan sosial sehingga kesejahteraan dirinya dan keluarganya dapat ditingkatkan.
Karena itu, gerakan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan juga penting untuk mendukung kondisi kesejahteraan keluarga.
"Masalahnya banyak masyarakat yang kurang pemahaman tentang perencanaan keluarga," ucapnya.
Untuk itu, Atalia menyarankan pasangan suami istri untuk konsultasi langsung ke posyandu, bidan, atau dokter. Melalui mereka para calon orang tua dapat banyak informasi terkait kondisi fisik dan mental pasangan, maupun kebutuhan yang diperlukan.
Hasilnya pasangan suami isteri dapat membuat keputusan tepat sesuai kondisi yang dihadapi bersama.
Perlu diketahui berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting Jawa Barat pada 2013 tercatat 35,3 persen, sedangkan pada 2018 turun menjadi 31,1 persen.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menargetkan dalam lima tahun ke depan angka stunting lima tahun ke depan ada di bawah 20 persen.
Pada kesempatan yang sama, Atalia turut menekankan tujuan dari keluarga berencana (KB). adalah bukan mengurangi, tetapi untuk menyeimbangkan jumlah penduduk.