KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memfasilitasi pelatihan bahasa Inggris untuk para ulama dan guru. Program kerja sama dengan British Council itu diberi nama English for Ulama (EFU).
English for Ulama merupakan bagian dari program English for West Java. Program ini untuk meningkatan kapasitas bahasa Inggris para ulama dan guru melalui kombinasi antara materi belajar dan mengajar digital.
Kelasnya dibuat kreatif dengan pelatihan tatap muka yang inovatif dan interaktif. Adapun program ini merupakan bagian dari kampanye nasional English for Indonesia yang diprakarsai oleh British Council dan Kedutaan Besar Inggris.
Saat ini, pelatihan sudah hampir dua pecan. Selain bahasa Inggris ada juga pendalaman agama Islam. Dalam rencananya, 30 lulusan EFU siap diberangkatkan ke Inggris untuk mendakwahkan konsep Islam yang damai kepada masyarakat Eropa.
“Selama ini ada kesalahpahaman tentang Islam di mata dunia. Dengan hadirnya duta-duta ulama Jabar ini, diharapkan tidak ada lagi persepsi negatif terhadap Islam,” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (12/4/2019).
Emil, sapaan karibnya, mengatakan bahwa dalam tiga sampai enam bulan, sebagian dari mereka akan mulai dikirim ke Inggris. Agendanya, dialog Islam yang damai, wajah Islam Indonesia khususnya Jawa Barat yang damai ke Eropa melalui Inggris.
"Semoga tidak ada lagi miskomunikasi dan buruk sangka sehingga anak cucu kita bisa hidup di dunia yang lebih damai tanpa prasangka,” jelasnya.
Selain itu, Emil juga meminta kepada para peserta EFU untuk menyelenggarakan program pelatihan yang sama di daerahnya masing-masing.
“Insya Allah (EFU dilakukan) setahun empat kali, para lulusan saya motivasi untuk menyelengarakan hal yang sama di daerah masing-masing, nanti kami dukung, sehingga makin lama menyebar dan menjadi budaya, bahwa semua ulama di Jawa Barat punya skill tambahan Bahasa Inggris,” kata Emil.
Melalui program EFU, diharapkan para ulama yang telah fasih berbahasa Inggris mampu membuat konten dakwah dalam bentuk digital, salah satunya melalui akun Youtube.
“Setelah ini kami mulai dakwah digital. Jadi, mereka saya minta bikin akun Youtube tapi (dakwahnya) pake Bahasa Inggris, difilmkan dengan cara yang baik, sehingga akhirnya pesannya sampai ke seluruh duni. Ini investasi,” ucapnya.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Moazzam Malik menilai Indonesia mempunyai peran penting di pentas dunia karena bisa menjadi contoh penerapan sikap toleransi dan pluralisme yang baik.
Namun, lebih lanjut Moazzam juga menekankan pentingnya Indonesia dalam melindungi hak-hak kaum minoritas.
“Ada berbagai tantangan Indonesia, seperti harus bekerja keras menjaga hak-hak minoritas dalam negeri. Akan tetapi saya kira dibandingkan negara lain, Indonesia lebih berhasil untuk menjaga keragaman dan pluralismenya,” tutur Moazzam.
Direktur British Council Indonesia Paul Smith dalam keterangan tertulisnya mengatakan, bahwa English for West Java adalah sebuah program yang merepresentansikan nilai–nilai inklusif dari program English for Indonesia.
Tujuannya untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati materi Bahasa Inggris yang berkualitas dan mudah diakses lewat materi online.
“Kami merasa bangga dapat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan upaya pengembangan life-skills masyarakat, kali ini untuk para Ulama di Jawa Barat,” ujar Paul.
Salah satu peserta asal Cipulus, Purwakarta, Ihya Ulumudin mengatakan, program EFU jadi kesempatan yang baik untuk terlibat langsung dalam menyampaikan Islam yang damai, moderat, dan toleran ke seluruh dunia.
“Kami banyak dapat ilmu dari sisi pendalaman Bahasa Inggris. (engan ini) kami jadi lebih percaya diri lagi saat membuat konten mengenai keislaman. Acara ini sangat bermanfaat,” ujar Ihya.
Dalam pelatihan itu, Ihya juga menuturkan bahwa yang dipelajari bukan Cuma bahasa tapi juga budaya barat. Hal ini dapat menjadi jembatan saat mereka menyampaikan pesan Islam secara langsung di sana nantinya.
Ihya pun menyebut dirinya siap untuk dikirim ke berbagai negara termasuk Inggris untuk berdialog dengan masyarakat di sana tentang keislaman Indonesia dan Jawa Barat.
Sesuai dengan tema “From West Java With Love”, mereka mau menyebarkan Islam yang penuh damai sehingga tak ada lagi anggapan bahwa di Indonesia banyak teroris, atau tak ada kesetaraan gender.
“Kami akan berusaha menyampaikan (Islam) tidak begitu, ini Islam yang ada di Indonesia terutama di Jawa Barat. Di sini semuanya damai walaupun banyak perbedaan organisasi tapi kami damai-damai saja. Tidak ada perang saudara,” jelasnya.