KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghadapi tantangan tingginya tingkat pengangguran terbuka, kemiskinan, dan tingkat ketimpangan. Sebab itu, Pemerintah Jawa Barat mengajak Universitas Padjadjaran untuk berperan mendongkrak daya saing teknologi, produktivitas tenaga kerja, dan inovasi.
"Saya berharap Universitas Padjadjaran terus memperkuat peran sebagai agent of economic development and entrepreneural university," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar saat upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Senin (21/8/2017) dalam siaran pers kepada Kompas.com.
Menurut survei The Mckinsey Global Institute 2012, jumlah kelas pekerja di Indonesia pada 2030 diproyeksikan sebanyak 135 juta orang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan menempati posisi ketujuh terbesar di dunia setelah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Brazil, dan Rusia, atau disebut negara global player.
Saat ini, pembangunan bidang pendidikan di Jawa Barat menunjukkan hasil positif antara lain indeks pendidikan naik menjadi 61,39 poin, angka melek huruf 98,78 persen, rata-rata lama sekolah 7,90 tahun, angka partisipasi kasar (APK) SMP 99,86 persen, APK SMA 67,56 persen, dan APK Pendidikan Tinggi 17,76 persen.
Namun, Deddy melanjutkan, peringkat daya saing Indonesia melorot dari 34 menjadi 41 dari 138 negara pada 2014-2015.
Baca: Jawa Barat Mengalami Kemajuan Signifikan
Pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan Pemerintah Jawa Barat adalah tingkat pengangguran terbuka sebesar 8,89 persen, gini ratio atau tingkat ketimpangan sebesar 0,4 poin, dan angka kemiskinan sebesar 8,77 persen.
Pada 2020 sampai 2035, negara Indonesia diperkirakan akan mengalami puncak bonus demografi. Dampaknya, jumlah kelas pekerja menjadi sangat besar.
Untuk itu, dia menambahkan, kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
Menurut Deddy, ada tiga langkah integratif dalam bidang pendidikan, yaitu start earlier (pendidikan usia dini), stay longer (sekolah setinggi mungkin), dan reach wider (pemerataan kesempatan pendidikan).
Menjawab pasar tenaga kerja
Deddy mengapresiasi kerja sama penelitian Universitas Padjadjaran dengan Pemerintah Jawa Barat dalam mengembangkan plasma nutfah sapi Pasundan serta great grand parent stock Ayam Sentul dan Itik Rambon.
Dia berharap Universitas Padjadjaran lebih fokus dalam upaya hilirisasi hasil riset dan inovasi dosen dan mahasiswa.
Selain itu, dunia akademis perlu memperkuat link and match antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja. Sehingga, tercipta para teknopreneur muda yang mampu bersaing di tingkat global.
"Lulusan universitas diharapkan memiliki kemandirian dan menjadi job creator dengan memanfaatkan Program Pencetakan 100 ribu Wirausaha Baru. Pemerintah Jawa Barat memiliki Kredit Cinta Rakyat yang digulirkan dan bisa dimanfaatkan para mahasiswa," ujarnya.