Pengembangan Geopark Ciletuh Butuh Riset dan Kerja Sama

Kompas.com - 05/08/2017, 19:15 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


KOMPAS.com - Universitas Padjajaran menyatakan pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu membutuhkan banyak riset dan kerja sama. Potensi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang terutama di bidang geologi, biodiversitas, dan keragaman budaya.

“Membangun global geopark itu (kuncinya) networking,” kata Rektor Universitas Padjajaran Tri Hanggono Ahmad seperti rilis yang diterima Kompas.com pada Sabtu (5/8/2017).

Tri mengatakan riset yang dilakukan harus secara transdisipliner atau dilakukan oleh banyak pihak. Kajiannya pun meliputi banyak bidang.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB ( UNESCO) mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Universitas Padjajaran, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mendorong pengembangan Geopark Ciletuh menjadi geopark dunia.

Berbagai keragaman potensi geologi, alam, dan budaya di Ciletuh-Palabuhanratu dapat menjadi daya tarik yang unik.

Tim penilai dari UNESCO ke Ciletuh dan Palabuhanratu menemukan satu wilayah dengan keragaman keunikan identitas, hanya di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.

Mendorong CIletuh-Palabuhanrantu menjadi global geopark

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, kunjungan tim asesor UNESCO ke kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu, memperkuat komitmen dan menyatukan kekuatan seluruh pemangku kepentingan.

Khususnya, dia melanjutkan dalam rangka menerapkan konsep Community Based Tourism yang berbasis pada aspek konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga, manfaatnya dapat dirasakan secara berkesinambungan.

 Potensi budaya di kawasan Geopark CIletuh-Palabuhanratu perlu dilestarikan. Pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanrantu membutuhkan riset antardisiplin dan kerja sama berbagai instansi. Geopark Ciletuh-Palabuhanrantu akan diputuskan layak atau tidak sebagai Global Geopark pada September 2017.KURNIASIH BUDI/ KOMPAS.com Potensi budaya di kawasan Geopark CIletuh-Palabuhanratu perlu dilestarikan. Pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanrantu membutuhkan riset antardisiplin dan kerja sama berbagai instansi. Geopark Ciletuh-Palabuhanrantu akan diputuskan layak atau tidak sebagai Global Geopark pada September 2017.

Penilai dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB itu diantaranya Alexandru Andrasanu dari Rumania dan Soo Jai Lee dari Korea Selatan.

Mereka bertugas menilai apakah Geopark Ciletuh Palabuhanratu masuk UNESCO Global Geopark atau tidak. Penilaian tim assessor dari UNESCO dilakukan sejak Selasa (1/8/2017) lalu hingga Jumat (4/8/2017).

Pemerintah Jawa Barat akan terus membenahi sistem manajemen dan memperbanyak upaya promosi. Festival Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang dilaksanakan sejak 2015 hingga sekarang akan dipertahankan.

"Mari jadikan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu sebagai best practice bagi kita untuk mengeksplorasi berbagai potensi alam di Jawa Barat," kata Deddy pada pertemuan bersama para Assesor UNESCO, di Aula Setda Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/8/2017).

Dengan luas wilayah mencapai lebih dari 37 ribu km2, Jawa Barat memiliki surga-surga tersembunyi yang potensial untuk digali dan dikembangkan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Beragam protensi itu, imbuh Deddy, dapat memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi Ciletuh- Pelabuhan Ratu sebagai UNESCO Global Geopark akan disampaikan pada forum Asia Pacific Geopark Network di Tiongkok pada September 2017.

"Besar harapan kami, Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu memperoleh rekomendasi untuk menjadi UNESCO Global Geopark," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Ida Hernida mengatakan, Geopark Ciletuh memiliki luas sekitar 126 ribu hektar. Geopark menghampar dari Ujung Genteng hingga Cisolok, berbatasan langsung dengan Provinsi Banten.

Sebulan terakhir, Pemerintah Jawa Barat membenahi sejumlah aspek struktur dan infrastruktur pendukung. MIsalnya, panel-panel penerangan, pagar-pagar, dan papan penunjuk jalan.

Sejumlah wisatawan menikmati salah obyek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu di Curug Cimarinjung, Desa/Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2017).KOMPAS.com/BUDIYANTO Sejumlah wisatawan menikmati salah obyek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu di Curug Cimarinjung, Desa/Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2017).

Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu memiliki bebatuan berkarakter yang terbentuk dari dua penggalan kerak bumi, yaitu lempeng samudera dan lempeng benua.

Selain itu, Geopark Ciletuh-Pelanuhan Ratu juga memiliki pemandangan indah, yang terdiri dari air terjun, perbukitan, dan hutan.

"Untuk mendukung Geopark Ciletuh sebagai UNESCO Geopark, sebuah geopark juga harus memenuhi beberapa unsur yaitu geo-diversity (keragaman geologi), bio-diversity (keragaman biologi), dan culture diversity (keragaman budaya)," ujarnya.

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN

Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN

jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa

Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa

jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa

Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa

jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah

Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah

jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka

Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka

jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital

Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital

jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022

Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022

jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya

Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya

jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot

JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot

jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun

Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun

jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan

Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan

jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen

Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen

jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar

Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar

jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan

HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan

jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar

Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke