Gubernur Pramono Soroti Peran Strategis Waduk Pluit Kendalikan Banjir Jakarta

Kompas.com - 03/11/2025, 16:19 WIB
Fikriyyah Luthfiatuzzahra,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Waduk Pluit di Jakarta Utara menjadi salah satu infrastruktur penting dalam pengendalian banjir di Ibu Kota. 

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa waduk tersebut berperan besar dalam mempercepat penyusutan air hujan dan menjaga sistem drainase tetap berfungsi optimal.

Dengan luas 80 hektare (ha) dan daerah tangkapan air sekitar 2.400 ha, Waduk Pluit berperan penting mempercepat aliran air menuju laut, sehingga genangan di sejumlah kawasan bisa segera surut.

“Kenapa air di Jakarta relatif cepat surut? Karena sekarang ini bisa dimonitor dan dikoordinasikan dengan lebih baik,” ujar Pramono dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (3/11/2025).

Baca juga: Pramono Tinjau Waduk Pluit, Cek Kesiapan Infrastruktur Hadapi Banjir

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Pramono saat meninjau secara langsung kesiapan infrastruktur Waduk Pluit, Selasa (29/7/2025). Kunjungan tersebut menjadi bagian dari langkah antisipatif menghadapi potensi banjir di wilayah prioritas Ibu Kota.

Dalam kunjungan itu, Pramono memeriksa kondisi pompa, ruang pengelolaan, serta sistem operasional waduk. Ia juga memastikan seluruh peralatan dalam kondisi baik dan siap digunakan sewaktu-waktu. 

“Alhamdulillah, semuanya ter-maintenance dengan baik dan siap kalau kemudian ada apa-apa. Saya sampaikan kepada kepala dinas terkait untuk tetap ini dirawat, dijaga, supaya Jakarta tetap terkendalikan dengan baik,” ucap Pramono.

Terdapat tiga pompa besar dengan kapasitas total 39 meter kubik per detik (m³/s) yang beroperasi di Waduk Pluit. Ketiganya melayani wilayah strategis, termasuk kawasan VVIP seperti Istana Negara.

Baca juga: Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok

“Karena inilah sebenarnya wajah Jakarta itu, terutama untuk VVIP akan terdampak atau tidak kalau ada banjir. Sebenarnya monitornya ada di sini,” kata Pramono.

Hingga saat ini, Jakarta memiliki lebih dari 600 unit pompa yang tersebar di 202 titik dan dikendalikan secara terpusat. Pramono mengatakan, sebanyak 10 unit pompa di antaranya terus dioperasikan untuk menjaga aliran air tetap terkendali.

Terkini Lainnya
Pemprov DKI Jakarta Raih Peringkat Pertama dalam Pencegahan Korupsi Versi KPK

Pemprov DKI Jakarta Raih Peringkat Pertama dalam Pencegahan Korupsi Versi KPK

Jakarta Maju Bersama
Gubernur Pramono Soroti Peran Strategis Waduk Pluit Kendalikan Banjir Jakarta

Gubernur Pramono Soroti Peran Strategis Waduk Pluit Kendalikan Banjir Jakarta

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Perkuat Kampung Siaga TBC, Pengamat: Ini Langkah Tepat

Pemprov DKI Perkuat Kampung Siaga TBC, Pengamat: Ini Langkah Tepat

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Jakarta Perkuat Pemantauan Kualitas Udara lewat 111 SPKU Terintegrasi

Pemprov DKI Jakarta Perkuat Pemantauan Kualitas Udara lewat 111 SPKU Terintegrasi

Jakarta Maju Bersama
Segera Dibuka, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Siap Jadi Magnet Wisata Baru

Segera Dibuka, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Siap Jadi Magnet Wisata Baru

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Genjot Pembangunan Rusunawa, Pengamat: Langkah Strategis yang Realistis

Pemprov DKI Genjot Pembangunan Rusunawa, Pengamat: Langkah Strategis yang Realistis

Jakarta Maju Bersama
Dipadati Pengunjung, Kebun Binatang Ragunan Jadi Magnet Baru Wisata Malam Jakarta

Dipadati Pengunjung, Kebun Binatang Ragunan Jadi Magnet Baru Wisata Malam Jakarta

Jakarta Maju Bersama
Jakarta Berjuang Masuk Top 50 Kota Global lewat Pintu Budaya

Jakarta Berjuang Masuk Top 50 Kota Global lewat Pintu Budaya

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel

Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel

Jakarta Maju Bersama
Warga Sambut Baik Pemekaran Kapuk, Harap Pelayanan Publik Lebih Cepat dan Mudah

Warga Sambut Baik Pemekaran Kapuk, Harap Pelayanan Publik Lebih Cepat dan Mudah

Jakarta Maju Bersama
Taman Bugar Diresmikan, Jakarta Perkuat Paru-Paru Kota 

Taman Bugar Diresmikan, Jakarta Perkuat Paru-Paru Kota 

Jakarta Maju Bersama
Relaksasi Pajak DKI Dongkrak Perekonomian Masyarakat 

Relaksasi Pajak DKI Dongkrak Perekonomian Masyarakat 

Jakarta Maju Bersama
Sekolah Lansia di Jakarta Dukung Kehidupan Lebih Bermakna di Usia Senja

Sekolah Lansia di Jakarta Dukung Kehidupan Lebih Bermakna di Usia Senja

Jakarta Maju Bersama
Buka 31 Proyek Potensial, JIF 2025 Targetkan Investasi Rp 430,9 Triliun

Buka 31 Proyek Potensial, JIF 2025 Targetkan Investasi Rp 430,9 Triliun

Jakarta Maju Bersama
Pembukaan Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet TB Simatupang, Gratis Hingga Oktober 2025

Pembukaan Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet TB Simatupang, Gratis Hingga Oktober 2025

Jakarta Maju Bersama
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com