KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melakukan pembersihan dan penyemprotan di lingkungan serta rumah warga yang tergenang lumpur setelah melakukan evakuasi warga terdampak banjir,
Sub Koordinator Operasi Pemeliharaan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Hisyam Ashari mengatakan, pihaknya langsung terjun ke beberapa titik terdampak banjir di Dinar Indah.
"Kemudian juga di Pudak Payung kami membersihkan sisa-sisa reruntuhan longsor sekaligus evakuasi korban. Kami tadi malam melakukan pembersihan di Penggaron Kidul, sisa-sisa lumpur dibersihkan sampai jam 02:00 Waktu Indonesia Barat (WIB)," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).
Hisyam menjelaskan, pihaknya juga telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penanganan sementara terhadap tanggul-tanggul yang jebol dengan memasang sandbag dan kisdam karung.
Baca juga: Tanggul Jebol, Perumahan Meteseh Semarang Terendam Banjir, Warga Sampai Naik Atap Rumah
Hal tersebut, kata dia, dilakukan sebagai upaya antisipasi agar ketika wilayah Semarang atas terjadi hujan dengan intensitas tinggi tidak mengakibatkan banjir susulan dari tanggul jebol.
Hisyam mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemasangan tanggul darurat di Dinar Indah dengan menggunakan karung, trucuk bambu, dan sesek bambu.
"Jadi kami kolaborasi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), kemudian Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang," jelas dia.
Selain itu, lanjut Hisyam, ada bantuan sandbag dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) berisikan abu batubara yang akan dikirim pada Sabtu (7/1/2023) untuk memperkuat sandbag lokasi bencana.
Baca juga: 60 Rumah di Magetan Dilaporkan Rusak karena Bencana Alam pada 2022
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya juga melakukan langkah preventif bersama Kecamatan Sembungharjo dan Banser dengan memasang sandbag di pinggir Sungai Babon.
“Genangan banjir di sebagian besar wilayah Semarang kini sudah surut. Seperti karakteristik banjir bandang, yaitu air akan cepat turun namun meninggalkan genangan lumpur yang tebal,” ucap Hasyim.
Pemkot Semarang sendiri masih terus melanjutkan pembersihan pascabanjir di wilayah lain, seperti Rowosari.
"Untuk Pedurungan Kidul, Insya Allah kami kirim lengkap (armada) untuk melakukan pengerukan, penggalian sedimen guna membersihkan Sungai Babon," ujar Hisyam.
"Kami dibantu TNI, pemadam kebakaran (Damkar) dan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyemprot rumah penduduk maupun jalan raya (dari lumpur). Jadi masih terus bergerak bersama ini," imbuh Hisyam.