Bersama “Gercep”, Walkot dan Ketua TP-PKK Semarang Aktif Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 09/08/2021, 20:28 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi saat mengunjungi Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang mendampingi Wali Kota Semarang Hendrar atau yang dikenal Hendi di Jalan KH Ahmad Dahlan, Senin (9/8/2021).
DOK. Humas Pemkot Semarang Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi saat mengunjungi Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang mendampingi Wali Kota Semarang Hendrar atau yang dikenal Hendi di Jalan KH Ahmad Dahlan, Senin (9/8/2021).

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hendrar Prihadi dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi aktif memberikan pendampingan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK).

Pendampingan tersebut dilakukan bersama Gerakan Remaja Cegah dan Pantau Covid-19 (Gercep) Kota Semarang melalui pemberian vaksinasi hingga pemeriksaaan kesehatan berkala.

"Alhamdulillah, pada hari ini, Senin (9/8/2021), adik-adik dari Gercep Kota Semarang aktif membantu memberikan pendampingan. Insya Allah dengan sinergi yang terus terbangun, kami bisa terus mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam menangani pandemi Covid-19," ujar Krisseptiana atau yang akrab disapa Tia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengunjungi Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang sekaligus mendampingi Wali Kota Semarang Hendrar atau yang dikenal Hendi di Jalan KH Ahmad Dahlan, Senin.

Baca juga: Pemkab Semarang Targetkan Vaksinasi Covid-19 Rampung Desember 2021

Dalam kesempatan itu, Hendi dan Tia tampak nyaman berinteraksi dengan anak- anak berkebutuhan khusus yang hadir saat itu.

Bahkan, keduanya terlihat aktif menenangkan anak-anak yang kurang nyaman dalam menjalankan pemeriksaan kesehatan.

"Sudah, sudah, sudah. Baru ditensi saja, nggak disuntik," ucap Hendi kepada salah satu anak yang dipeluknya karena terlihat ketakutan.

Sementara itu, Tia berusaha meyakinkan anak-anak yang lain agar berkenan mengikuti arahan para relawan dalam pemeriksaan kesehatan.

Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Rutin di Masa Pandemi, Apa yang Perlu Diperhatikan?

"Tidak apa-apa, itu Om-nya (relawan) baik, takut kenapa?" imbuh Tia.

Sebagai Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang, Tia menyatakan bahwa pendampingan anak berkebutuhan khusus menjadi bagian dari komitmennya.

Tak lupa, ia pun turut memberi apresiasi kepada Gercep Kota Semarang karena aktif mendukung upaya yang dilakukannya.

Menurut Tia, diperlukan perhatian khusus kepada para ABK di masa pandemi Covid-19. Sebab, mereka masuk dalam kelompok rentan terpapar virus SARS-CoV-2.

Baca juga: Pandemi Berkepanjangan: Derita Kesehatan Kelompok Rentan

Terlebih, kelompok tersebut sangat bergantung terhadap orangtua maupun pendamping dalam memenuhi kebutuhan khususnya. Hal ini termasuk mendukung mobilitas, gerak, dan komunikasi.

Bahkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) Republik Indonesia (RI) menegaskan, diperlukan penanganan yang ekstra dan khusus agar anak berkebutuhan khusus dapat terlindungi dari bahaya Covid-19.

Terkini Lainnya
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Semarang
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Semarang
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Semarang
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
Semarang
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
Semarang
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
Semarang
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
Semarang
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Semarang
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Semarang
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Semarang
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Semarang
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Semarang
Walkot Semarang Tegaskan Alokasi APBD di Kecamatan Tak Disunat, tapi Dialihkan untuk Hal Lebih Penting
Walkot Semarang Tegaskan Alokasi APBD di Kecamatan Tak Disunat, tapi Dialihkan untuk Hal Lebih Penting
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke