KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya terus mengejar pencapaian herd immunity di wilayah Semarang.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan jemput bola keliling kelurahan untuk melakukan vaksinasi.
Program itu pun sesuai evaluasi pada pola vaksinasi di Kota Semarang untuk mempercepat vaksinasi.
Walkot yang akrab disapa Hendi itu menjelaskan, setiap kelurahan rata-rata akan mendapatkan jatah vaksin 500 per hari, atau disesuaikan dengan jumlah warga.
“Kemungkinan satu titik Kelurahan bisa 8 sampai 12 hari. Ini kami habiskan terus sehingga cepat terbentuk herd immunity di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Semarang," ujarnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi keliling pada empat titik kelurahan di wilayah Kecamatan Banyumanik, Kamis (22/7/2021).
Hendi menambahkan, vaksinasi keliling jemput bola pada putaran awal akan berfokus pada wilayah kelurahan dengan angka penderita yang relatif tinggi.
Baca juga: Jika Kasus Covid-19 Turun, Pemkot Semarang Akan Longgarkan Pembatasan
"Kalau di Kecamatan Banyumanik ini di Kelurahan Srondol Wetan, Srondol Kulon, Pudak Payung, dan Banyumanik karena kami mendapati jumlah penderita Covid-19 di kelurahan-kelurahan tersebut cukup tinggi dibandingkan kelurahan yang lain," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Lebih lanjut, Hendi mengungkapkan, setelah melakukan vaksinasi di wilayah Kecamatan Banyumanik, Pemkot Semarang akan menyasar ke Kecamatan Pedurungan.
Beberapa kelurahan yang masuk daftar tertinggi penyebaran Covid-19 di sana, yaitu Kelurahan Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan, Muktiharjo Kidul, dan Palebon.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan vaksinasi jemput bola dilakukan dengan menggandeng Komando Distrik Militer (Kodim) 0733 BS/ Semarang, serta Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang.
Baca juga: Pemkot Semarang Dapat Alokasi 2.000 Dosis Vaksin Per Hari dari TNI
"Hari ini kami mengecek di empat kelurahan. Ini merupakan hasil kerja sama dengan TNI Polri, yaitu Komandan Kodim (Dandim), Polrestabes, dan juga Pemkot Semarang," ujarnya.