KOMPAS.com – Tindakan preventif menjadi fokus Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk menangani penyebaran Covid-19. Selain kembali meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pun berupaya melakukan percepatan vaksinasi.
Setelah sebelumnya memfokuskan vaksin untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan pralansia, kini Pemkot Semarang memulai vaksinasi untuk masyarakat umum berusia minimal 18 tahun. Utamanya, untuk masyarakat di daerah rentan.
Wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut telah meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk memulai proses pendaftaran. Ia mengatakan, vaksinasi untuk masyarakat umum tersebut akan berjalan beriringan dengan vaksinasi lansia dan pralansia.
“Dengan begitu program vaksinasi dapat terus berjalan berkesinambungan,” ujar Hendi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/6/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Semarang Melonjak 300 Persen, Walkot Hendi Perketat PPKM
Hendi mengatakan, masyarakat umum kini sudah mulai bisa mendaftarkan diri untuk menerima vaksin secara online di laman victori.semarangkota.go.id dengan memilih menu “Pendaftaran Masyarakat Umum Daerah Rentan”.
Setelah melakukan pendaftaran, calon penerima vaksin akan langsung mendapat informasi jadwal dan lokasi vaksinasi.
“Untuk sementara pendaftaran vaksinasi melalui laman tersebut diprioritaskan untuk pemilik KTP Semarang. Namun, yang menyelenggarakan vaksinasi (saat ini) bukan hanya Pemkot Semarang, ada TNI Polri, juga Pemprov Jateng. Maka, silakan segera daftarkan diri (di mana saja) untuk mendapatkan vaksin," ujar Hendi.
Sebelum adanya pendaftaran secara online melalui laman victori.semarangkota.go.id, masyarakat umum yang ingin mendapatkan vaksin mendaftar melalui Pemkot Semarang. Beberapa orang sudah mendapat jadwal vaksin.
Baca juga: Persentase BOR di Semarang Tinggi, Wali Kota Hendi Tambah 390 Tempat Tidur Pasien Covid-19
Hendi mengatakan, masyarakat umum yang sudah terlanjut mendaftar melalui Pemkot Semarang tak perlu khawatir. Program vaksinasi yang sudah dijadwalkan akan tetap berjalan.
"Untuk masyarakat umum yang melalui Pemkot Semarang, beberapa sudah ada yang mendapatkan jadwal vaksinasi. Kita tentu berharap prosesnya bisa terus lancar," katanya.
Menurut Hendi, dua hari terakhir, tren pasien positif Covid-19 di Kota Semarang terlihat melandai. Kondisi saat ini berbeda dengan tiga minggu yang lalu saat pertambahan kasus positif terus terjadi dari hari ke hari.
Meski demikian, lanjutnya, Pemkot Semarang tidak mau lengah. Ia mengatakan, saat ini Pemkot Semarang tengah berupaya menyiagakan fasilitas karantina terpusat untuk pasien Covid-19 di Kota Semarang.
“Akan ada delapan tempat karantina terpusat sebagai langkah antisipasi peningkatan jumlah pasien Covid-19,” terang Hendi.
Baca juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Semarang Terapkan Wajib Lapor bagi Pendatang
Adapun fasilitas karantina tersebut antara lain, Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Balai Diklat, Islamic Center Manyaran, Miracle Healing Center (MHC), UIN Walisongo, Laboratorim kesehatan Universitas Muhamadiyah Semarang (Unimus) di Wonolopo Mijen, STIE Bank Jateng, serta Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Kedungmundu.
“Dalam tiga hari terakhir ini angkanya (pasien Covid-19) mulai melandai. Semoga tren yang menurun merupakan pertanda baik,” imbuh Hendi.