KOMPAS.com - Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan angka pasien Covid-19 yang sembuh di Kota Semarang merupakan tertinggi di antara kota-kota lain di Indonesia.
Wali kota yang karib disapa Hendi ini mengatakan, sampai saat ini jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh di Kota Semarang berjumlah 92 orang.
"Tapi jangan sampai lengah karena penambahan masih terus terjadi alias belum turun,” kata Hendi seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Hal tersebut dikatakan Hendi saat mengunjungi salah satu dapur umum di Kelurahan Wonolopo, Mijen, Jumat (1/5/2020).
Meski begitu, Hendi mengimbau kepada warga untuk selalu disiplin menjaga kebersihan diri dan jaga jarak dalam upaya memutus penambahan kasus Covid-19.
Baca juga: Digitalisasi Antar Semarang Jadi Kota dengan Perencanaan Pembangunan Terbaik
Ia tak lupa mengingatkan masyarakat untuk selalu mencuci tangan, mandi setelah dari luar rumah, dan selalu memakai masker untuk menjaga kesehatan.
Sementara itu, bagi lingkungan yang warganya terdapat pasien positif Covid-19, Hendi berpesan agar warga lainnya turut membantu mencukupi kebutuhan pasien tersebut dan tidak mengucilkannya.
"Dia kan juga butuh memenuhi kebutuhan pangan atau kebutuhan lainnya. Komunikasi lewat Hp atau dengan jarak 1-2 meter aman tidak tertular," jelas Hendi.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Hendi menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melakukan berbagai upaya untuk meringankan beban masyarakat terdampak wabah Covid-19, terkhususnya di Bulan Ramadhan.
Salah satunya melalui program Jumat Berkah yang dilaksanakan Jumat (1/5/2020). Dalam program tersebut, Hendi menjelaskan pihaknya berkeliling ke beberapa tempat untuk membagikan bantuan untuk berbuka puasa atau takjil bagi masyarakat.
Bantuan tersebut salah satunya bersumber dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang, yang terkumpul Rp 3 miliar lebih.
Baca juga: Wali Kota Semarang Harap Masyarakat Patuhi Aturan PKM
Adapun terkait dapur umum di Kelurahan Wonolopo, Mijen, Hendi mengapresiasinya. Sebab dapur umum ini merupakan hasil dari inisiatif warga di sana.
"Gotong royong solidaritas untuk warga yang tidak mampu. Ini hakikat dari yang namanya lumbung kelurahan," ujar Hendi.
Pada kesempatan tersebut, Hendi juga menyalurkan bantuan untuk dapur umum, berupa 30 paket sembilan bahan pokok (sembako) dan 50 paket jamu.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, Kota Semarang pada Maret 2020 telah menggelontorkan 110.000 paket sembako.
Sementara itu, berdasarkan data di Kota Semarang tercatat ada 65.000 warga miskin. Jadi seharunya bantuan yang digelontorkan Pemkot Semarang mencukupi.
"Tetapi masih ada yang laporan kalau belum mendapatkan. Maka bulan Mei kami tambah lagi jumlahnya,” ujar Hendi.
Total bakal ada 334.000 paket bantuan yang disalurkan di Kota Semarang. Rinciannya 170.000 paket dari Pemkot Semarang, 10.000 paket bantuan Presiden, 40.000 paket dari Menteri Sosial dan 94.000 paket dari bantuan sosial (bansos).
Baca juga: Mei Mendatang Pemkot Semarang akan Distribusikan 290.000 Paket Bansos
Dengan demikian, Hendi mengatakan, terdapat 334.000 Kartu Keluarga (KK) dari total 531.000 KK yang ada di kota Semarang akan mendapat bantuan.
"200.000 KK yang tidak mendapat, yaitu yang sudah mapan. Kalau tidak cukup lumbung kelurahan ini solusinya," kata Hendi.