KOMPAS.com – Pada Mei mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mendistribusikan 290.000 paket bantuan sosial (bansos). Angka tersebut mencakup lebih dari setengah jumlah keluarga di Kota Semarang.
“Dari Pemkot Semarang 160.000 bantuan, dari pusat ada 130.000 bantuan,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hendi menegaskan, bantuan tersebut akan tetap didistribusikan meski kebijakan yang diterapkan di Semarang adalah pembatasan kegiatan masyarakat (PKM), bukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Di sisi lain, distribusi bantuan alat pelindung diri (APD) dari Pemkot Semarang akan tetap berjalan. Selain untuk tenaga medis, APD juga diberikan ke sopir mobil ambulans jenazah dan penggali makam.
Baca juga: Bukan PSBB, Kota Semarang Berlakukan PKM Mulai 27 April 2020
Pasalnya, menurut Hendi, kedua profesi itu merupakan salah satu kelompok yang berisiko tertular coronavirus disease 2019 (Covid-19).
“Kami harap dengan menggunakan APD, risiko tersebut dapat ditekan. Mereka telah membantu memakamkan jenazah korban Covid-19 dengan layak. Tapi kadang keberadaan mereka luput dari perhatian kita,” kata Hendi.
Untuk mengapresiasi para sopir ambulans jenazah dan penggali makam, Hendi menemui dan memberikan APD secara langsung kepada mereka, Rabu (29/4/2020).