KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap masyarakat dapat lebih tertib lagi dalam mematuhi aturan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).
"Menurut keterangan rekan-rekan, memang masih ada masyarakat yang beraktivitas tidak sesuai dengan ketentuan PKM, namun itu sebagian kecil saja," terangnya saat memantau sejumlah posko di Kota Semarang, Selasa (28/4/2020).
Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini mengatakan itu menyusul penetapan PKM di Kota Semarang untuk menekan penyebaran Covid-19 sejak Senin, (27/4/2020).
Sebagai informasi, PKM berbeda dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena masih memberi ruang bagi masyarakat berkegiatan tetapi dengan kontrol yang ketat.
Pada kesempatan ini, Hendi bersama Kapolrestabes Semarang Auliansyah Lubis dan Dandim 0733 BS/Semarang Zubaedi berkeliling ke sejumlah posko untuk melihat persiapan PKM hari ketiga.
Sejumlah titik posko yang disambanginya dengan motor, antara lain Posko Plamongan, Posko Soekarno-Hatta, Posko Sisemut, dan Posko Kampungkali.
Baca juga: Hari Ketiga PKM Semarang, Kendaraan dari Arah Timur Disetop
"Harapan saya pada pemberlakuan PKM di hari ketiga, masyarakat bisa lebih tertib lagi, sehingga virus corona dapat segera pergi dari Kota Semarang," jelasnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Di sisi lain, dalam komunikasinya pada sejumlah petugas penjagaan pos PKM Kota Semarang, Hendi terlihat menginginkan adanya skrining yang lebih ketat.
Wali Kota Semarang tersebut bahkan terang-terangan meminta untuk para petugas agar lebih berani meminggirkan kendaraan.
"Disuruh minggir, dicek, harus berani!," tegas Hendi saat berada di Pos Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Soekarno Hatta.
Sementara itu, memasuki hari ketiga pemberlakukan PKM di Kota Semarang sendiri, kemacetan panjang terlihat di wilayah perbatasan Kota Semarang, antara lain di Mangkang dan Plamongan.
Baca juga: Wali Kota Semarang Puji Warga yang Kelola Lumbung Kelurahan Jadi Dapur Umum
Dua pintu masuk ke Kota Semarang melalui jalur darat tersebut dijaga ketat oleh tim gabungan Pos PKM Kota Semarang di masing-masing titik.
Alhasil, ribuan kendaraan dari daerah hinterland Kota Semarang tertahan di perbatasan kota.