Jaga Tradisi di Tengah Pandemi, Wali Kota Hendi Buka Dukderan Tanpa Masyarakat

Kompas.com - 24/04/2020, 07:00 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Hendrar Prihadi membuka prosesi Dugderan dengan menerapkan protokol kesehatan physical distancing, Kamis (23/04/2020).Dok. Humas Semarang Hendrar Prihadi membuka prosesi Dugderan dengan menerapkan protokol kesehatan physical distancing, Kamis (23/04/2020).


KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan pemukulan bedug sebagai tanda dimulainya prosesi Dugderan, Kamis (23/04/2020).

Tradisi Dugderan yang biasa digelar sebagai penanda datangnya bulan Ramadhan di Kota Semarang kali ini digelar dengan suasana berbeda.

Kegiatan ini dilakukan secara sederhana di Masjid Agung Semarang atau yang juga dikenal sebagai Masjid Kauman.

Wali Kota Semarang yang karib disapa Hendi ini mengatakan tradisi Dugderan tahun ini diselenggarakan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Semarang Selama Ramadhan 2020

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Hendi mengatakan pelaksanaan prosesi Dugderan tahun ini dilaksanakan dengan jumlah peserta terbatas.

“Tahun ini Dugderan kami selenggarakan hanya dengan diikuti oleh saya, ibu Wakil Wali Kota, Pak Sekretaris Daerah (Sekda), para Kyai, dan takmir Masjid Kauman,” kata Hendi.

Dengan menggunakan masker, Hendi menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk menjaga seluruh masyarakat terhindar dari penularan virus Covid-19.

Baca juga: Libatkan Psikolog, Kunci Tingginya Persentase Pasien Sembuh Covid-19 di Kota Semarang

Prosesi tradisi tersebut berlangsung dengan khusyuk tanpa ada suara meriam yang biasanya menjadi ciri khas prosesi Dugderan.

Pada kesempatan yang sama, Takmir Masjid Kauman, Hanief Ismail mengingatkan mengenai ditiadakannya shalat tarawih di Masjid Agung Semarang selama Bulan Ramadhan 1441 Hijiriyah.

Selain itu, Hanief menjelaskan, sebelumnya Masjid Agung Semarang juga tidak menyelenggarakan shalat jumat sejak 27 Maret 2020 lalu.

“Shalat jumat yang merupakan ibadah wajib saja tidak, apalagi shalat tarawih. Maka selama bulan ramadhan ini kami himbau kepada masyarakat untuk ibadah tarawih di rumah masing-masing,” tandasnya.

Baca juga: Disiksa Majikan Menenggak Air Mendidih, ART di Semarang Operasi Pita Suara

Selain menjadi tradisi budaya menyambut datangnya bulan Ramadhan, Dukderan juga menjadi salah satu daya tarik wisata Ibu Kota Jawa Tengah.

Ini karena biasanya dalam pelaksanaannya dihadiri banyak wisatawan dari berbagai daerah.

Disisi lain tetap dilaksanakannya prosesi Dukderan di tengah pandemi merupakan bagian dari upaya menjaga tradisi, meskipun harus dilakukan dalam suasana berbeda.

Dengan demikian, penyelenggaraan Dugderan secara terbatas juga dimaksudkan untuk tidak menarik masyarakat dalam jumlah besar.

Terkini Lainnya
Kawal Proses Pengusulan KH Sholeh Darat Jadi Pahlawan Nasional, Agustina: Beliau Penjaga Peradaban
Kawal Proses Pengusulan KH Sholeh Darat Jadi Pahlawan Nasional, Agustina: Beliau Penjaga Peradaban
Semarang
Songsong Indonesia Emas 2025, Wakil Walkot Semarang Tegaskan Pentingnya Pendidikan Karakter
Songsong Indonesia Emas 2025, Wakil Walkot Semarang Tegaskan Pentingnya Pendidikan Karakter
Semarang
Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Trisakti Tourism Award, Wali Kota Agustina: Bukti Potensi Desa Unggul
Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Trisakti Tourism Award, Wali Kota Agustina: Bukti Potensi Desa Unggul
Semarang
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Semarang
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Semarang
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Semarang
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
Semarang
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
Semarang
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
Semarang
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
Semarang
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Semarang
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Semarang
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke